HIDUPKATOLIK.COM – Hari Sabtu Imam.1Raj. 3:4-13; Mzm. 119:9, 10, 11, 12, 13, 14; Mrk. 6:30-34
SETELAH menjalankan perutusan berdua-dua, para murid kembali kepada Yesus dengan kisah masing-masing. Mereka senang dan bahagia dalam perutusan dan membagikan pengalaman mereka dengan antusias. Yesus merespon dan mengajak mereka menyendiri untuk lebih memaknai pengalaman itu. “Marilah kita ke tempat sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika” (Mrk. 6:31). Yesus hendak mengajarkan agar jangan hanyut dengan kesibukan dan keasyikan lainnya sampai lupa keheningan batin.
Dalam dan di tengah kesibukan melayani orang banyak, Yesus selalu mencari waktu untuk keheningan batin dengan Bapa-Nya. Dalam keheningan itu, Yesus berdialog dengan Bapa-Nya dan menyelami kehendak Bapa. Memang, Ia diutus oleh Bapa untuk melakukan kehendak Bapa.
Kesibukan dengan segala macam ragam kegiatannya jangan sampai melupakan keheningan batin dengan Tuhan. Melayani orang banyak dengan ragam permintaan dan harapan mengandaikan batin yang kuat. Mengkhususkan waktu barang sebentar bagi Tuhan sangatlah perlu bagi manusia zaman ini. Alasan sibuk dengan ragam agenda tidak boleh mengabaikan keheningan batin. Keheningan bukan pemborosan waktu tetapi justru pemaknaan pengalaman dan kegiatan yang kita lakukan sehingga kita tetap berada dalam posisi siap melayani dengan sikap mau memberi diri dan semangat berkurban.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)