web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Berbagi Kasih seperti Yesus: Perayaan Natal Berkhat Santo Yusup Paroki Mlati

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Hari Minggu (14/01), usai perayaan ekaristi pagi, dengan mengenakan seragam biru tua bertuliskan BKSY di punggung, beberapa orang tampak sibuk mempersiapkan tempat dan beberapa peralatan. Sesuai yang dijadwalkan, hari itu BKSY Paroki Mlati Sleman Yogyakarta akan mengadakan natalan bersama para pesertanya.

Bertempat di Gereja Santo Aloysius Gonzaga Mlati, acara bertajuk “Berbagi Kasih Seperti Yesus” dimulai tepat pukul sepuluh. Dengan dihadiri oleh lebih dari 250 umat peserta BKSY se-Paroki Mlati, acara dibuka oleh Romo Lorensius Tata Priyana selaku Pastor Paroki Mlati. Dalam sambutannya, para tamu undangan mendapat pesan agar gerakan belarasa benar – benar diimani dalam laku sehari – hari. “Ikut BKSY jangan untuk mengejar manfaat bagi diri sendiri saja, namun harus dihayati bahwa ini untuk membantu para saudara kita yang KLMTD (Kecil, Lemah, Miskin, Terpinggirkan, dan Difabel)” ujar Romo Tata.

Selanjutnya, Agustinus Hario Prabowo, sekretaris BKSY Paroki Mlati, memberikan pemaparan mengenai perjalanan BKSY Paroki Mlati. Dalam paparannya selama 30 menit, Hario menceritakan kilas balik BKSY Paroki Mlati sejak awal berdiri hingga akhir tahun 2023. Gerakan belarasa BKSY yang awal mula berdirinya diinisiasi oleh Bapa Kardinal Suharyo di Keuskupan Agung Jakarta pada 2013, di Paroki Mlati digagas oleh Romo Yulius Sukardi pada akhir 2021.

Baca Juga:  Renungan Harian 21 November 2024 “Yesus Menangis”
Berakt penutup dari ketiga romo

“Gerakan BKSY hadir di Paroki Mlati sebagai jawaban atas pertanyaan: apa yang dapat kita lakukan bagi saudara – saudara kita yang sakit atau meninggal dunia di paroki Mlati?”, ujar Hario. Pertumbuhan jumlah peserta BKSY yang ada di Paroki Mlati juga turut menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Tercatat di akhir tahun 2023, telah terdata dan terdaftar sebanyak lebih dari 400 peserta yang bergabung dalam berbelarasa bersama BKSY Paroki Mlati.

Kehadiran BKSY Paroki Mlati, turut menambah deretan paroki se-Keuskupan Agung Semarang yang hingga kini, baru berjumlah 7 (tujuh) paroki yang mengikuti BKSY. Sebagai bentuk pewartaan kepada umat, BKSY Paroki Mlati juga mengadakan beberapa kegiatan seperti pengobatan gratis di awal tahun 2023, aktif dalam bermedia sosial, serta membuka stan BKSY di serambi pastoran yang dapat membantu umat dalam melakukan pendaftaran atau melakukan perpanjangan kepesertaan BKSY.

Baca Juga:  Renungan Harian 20 November 2024 “Waspadai Iri Hati”

Romo Aloys Budi Purnomo, seorang tokoh budaya dan lingkungan, penulis, serta imam diosesan Keuskupan Agung Semarang yang mahir memainkan alat musik tiup saksofon, menjadi sosok puncak yang dinanti dalam rangkaian acara pada hari Minggu siang tersebut. Dibuka dengan sapaan hangat mengenai rasa syukur akan “keterlibatan” Allah dalam hidup kita sehari – hari sejak lahir, Romo Budi membawakan lagu Amazing Grace yang mendapat apresiasi meriah dari para tamu undangan.

Interaksi hangat antara Romo Budi dengan para tamu undangan yang hadir pada siang itu, tidak sedikit membuat para tamu undangan terharu, tersentuh dengan apa yang disampaikan oleh Romo Budi. Ketika lagu Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Romo Budi, tidak sedikit pula para tamu undangan yang turut bernyanyi. Beberapa diantaranya pun terlihat mengusap air mata yang tanpa disadari mengalir perlahan hingga lagu usai.

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam
Romo Aloys Budi Purnomo

Menjadi sebuah kejutan ketika Romo Budi mengundang Romo Lorensius Tata Priyana beserta Romo Yulius Sukardi untuk maju dan membawakan lagu Hidup Adalah Kesempatan. Meski tanpa latihan, ketiga Romo terlihat kompak dalam menyanyikan lagu yang mengajak kita untuk menyadari bahwa hidup adalah berkat pemberian Tuhan.

Dengan melayani Tuhan, dengan berbagi kasih kepada sesama seperti Tuhan, kita harus menjadi berkat kepada sesama. Seperti semangat gerakan belarasa Berkhat Santo Yusup yang merupakan kependekan dari Berbelarasa dalam Kematian dan Kesehatan (dalam naungan) Santo Yusup.

Laporan Hario Prabowo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles