HIDUPKATOLIK.COM – Pastor Karl-Edmund Prier SJ, akrab dipanggil Romo Prier, adalah seorang imam Jesuit yang telah mengabdikan diri bagi musik Gereja, bahkan menyatakan bahwa dirinya hidup untuk musik, semalam (21/1/24) kurang lebih pukul 00.40 wib wafat. Romo Prier meninggal dunia di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Karl-Edmund Prier SJ lahir tgl 18 September 1937 di Weinheim/Jerman. Dia menjalani kehidupannya di Jerman hingga tahun 1960-an saat menjalani studi Filsafat di Fakultas Teologi Wedabhakti Yogyakarta.
Karyanya di bidang musik sudah dimulai sejak mengajar musik di Stella Matutina Feldkirch/Austria. Kecintaannya pada budaya lokal, telah membuatnya menggauli musik tradisional dengan penuh totalitas. Belajar bahasa Jawa pun dilakukannya supaya dapat merasakan jiwa dan estetika budaya yang begitu kuat melingkupi kesehariannya.
Romo Prier ditahbiskan sebagai imam Jesuit tahun 1969. Hingga saat ini telah menghasilkan begitu banyak aransemen usik lagu liturgi yang disarikannya dari budaya lokal se-Indonesia. Hingga saat ini sudah dihasilkan sekitar 1800 lagu yang dihasilkan dari 57 lokakarya musik tradisional yang dilakukannya.
Dengan mengabdikan sebagian besar hidupnya sebagai Direktur PML Yogyakarta dan Dosen di ISI Yogyakarta, ia telah menulis 12 buku yang diwariskan bagi Gereja dan Masyarakat.
Romo Prier sungguh layak dihormati sebagai seorang maestro musik. Hal ini pun diapresiasi oleh ISI Yogyakarta yang pada Mei 2023 telah menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa bidang musik kepadanya.
Untuk mendoakan keselamatan arwah almarhum maka pada Hari Minggu 21 Januari 2024: 18.00 adna digelar Misa tirakatan di kapel Puskat. Pada hari Senin 22 Januari 2024: 10.00 Misa Requiem di kapel Puskat, setelahnya jenazah diberangkatkan ke Girisonta untuk langsung pemakaman.
Selamat Jalan, Romo Prier…
Veronika Naning (Konributor, Yogyakarta)
Selamat jalan guru, semoga damai bersama para kudus, berkat Tuhan!
Terimakasih telah mendidik kami.