web page hit counter
Minggu, 24 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

PUKAT Christmas Concert 2023, Menjadi Malaikat Tak Bersayap

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – TEATER Ciputra Artpreneur sontak bergemuruh. Lebih dari seribu penonton memberikan standing ovation. Mereka berdiri dan bertepuk tangan meriah, tepat setelah lagu populer bertema Natal, “Hark! The Herald Angels Sing,” usai dinyanyikan oleh sejumlah penyanyi kondang – mulai usia belia hingga dewasa – dalam program yang berlangsung selama dua jam bertajuk “PUKAT Christmas Concert 2023: The 29th Production.”

Lagu ini menutup rangkaian lagu bertema Natal, dan juga Santa Maria, yang dibawakan oleh Lyodra Ginting, Harvey Malaihollo, Jemimah Cita, Peachy, dan Trio Lib3ro. Secara keseluruhan, ada 19 lagu yang disuguhkan dalam program besutan Profesional dan Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ) pada Sabtu (09/12/2023) tersebut. Semua lagu, termasuk “For Unto Us A Child is Born,” “Jesus Child,” “Panis Angelicus,” “Ave Maria,” dan “Mary, Did You Know,” diiringi oleh Twilite Orchestra dan Twilite Chorus arahan conductor dan music director kenamaan, Addie MS.

(Ki-ka) Romo Roy Djakarya, Addi MS, Kardinal Ignatius Suharyo, Mgr. Piero Pioppo, dan Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ berfoto bersama seusai Konser Natal (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Sebagian besar penonton malam itu adalah para donatur. Namun nampak pula sejumlah tamu undangan, antara lain Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo; Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo; Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC; Ketua Badan Pengurus Caritas Indonesia, Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ;  Moderator PUKAT KAJ, Romo Roy Djakarya; dan Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko.

Baca Juga:  Keuskupan Sibolga Lima Tahun ke Depan

Christmas Concert, atau Konser Natal, merupakan salah satu program penggalangan dana tahunan yang telah dirintis oleh PUKAT KAJ sejak 1993. “Kami punya intensio dantis masing-masing. Namun sejak beberapa tahun lalu, sekitar 10 tahun terakhir, kami buat ini (untuk mendukung pendidikan) di Indonesia Timur, khususnya Agats,” ujar Adrianus Roy, ketua panitia.

Dalam kerja sama dengan Panitia Peduli Keuskupan Agats (PPKA), dukungan berupa beasiswa diberikan kepada 13 pemuda dan pemudi asal Agats yang tengah menempuh studi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya di Jakarta Selatan, Universitas Bina Nusantara di Jakarta Barat, dan Universitas Sanata Dharma di Yogyakarta serta berupa honor untuk beberapa guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tengah mengajar di sejumlah sekolah di Agats. Selain itu, 12 penerima bantuan lainnya telah menyelesaikan studi program sarjana.

Donasi yang terkumpul dari penggalangan dana melalui program tahun ini yang dipandu oleh Christian Reinaldo dan Audrey Vanessa tersebut juga diberikan kepada Caritas Indonesia untuk mendukung program pengadaan air bersih di Sumba, NTT, sebagai upaya pencegahan stunting, atau tengkes.

Suasana Surgawi

Fransisco Reymund Levy (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Konser Natal tahun ini, yang telah dipersiapkan sejak Juni lalu, tidak hanya menyuguhkan keindahan alunan musik orkestra dan suara merdu para penyanyi dan anggota paduan suara tetapi juga menciptakan suasana surgawi dengan para malaikatnya. Dalam beberapa lagu, misalnya, Peachy – seorang penyanyi berusia 11 tahun – dan Lib3ro – yang terdiri atas Gabriel Harvianto, Daniel Christianto, dan Teddy Panelewen – mengenakan sayap berwarna putih. Ornamen malaikat kecil dan awan biru-putih juga menghiasi langit-langit panggung. Selain itu, layar lebar yang terletak di bagian belakang panggung menampilkan animasi yang memanjakan mata para penonton.

Baca Juga:  Buah-buah Sinode III Keuskupan Sibolga Harus Menjadi Milik Seluruh Umat

Tidak bisa dipungkiri, lagu-lagu populer bertema Natal acapkali didendangkan menjelang Hari Raya Natal. “So kami mesti bikin sesuatu yang beda. Itulah kenapa dari awal aku coba cari tema yang cukup kuat, which is ‘Hark! The Herald Angels Sing.’ Konsepnya suasana surgawi,” ujar Fransisco Reymund Levy, creative director. Harapannya, konsep ini menggerakkan hati nurani para penonton sehingga mereka mampu menjadi malaikat-malaikat tak bersayap bagi sesama, khususnya orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Di sisi lain, tema tersebut mengandung ajakan untuk mewartakan Kabar Sukacita. “Natal adalah masa yang membahagiakan bagi umat Nasrani. Berkumpul dengan keluarga, sahabat-sahabat. Itu pun yang kami lakukan. Berkumpul dengan sahabat-sahabat kami yang ada di luar sana,” tutur Roy.

Masih terkait tema tahun ini, Kardinal Suharyo mengatakan dalam Buku Acara bahwa “Hark! The Herald Angels Sing” mengungkapkan warta sukacita yang disampaikan para malaikat karena kelahiran Yesus Kristus, sebuah kelahiran yang merupakan kegembiraan bagi manusia karena telah menumbuhkan harapan. 

Baca Juga:  Buah-buah Sinode III Keuskupan Sibolga Harus Menjadi Milik Seluruh Umat

“Maka sungguh mulia acara ini, karena sambil menikmati lagu-lagu yang indah dengan suasana sukacita, kita diajak mewujudkan harapan sesama yang membutuhkan uluran Kasih Allah, terutama sesama kita di Agats dan mereka yang membutuhkan air bersih di Sumba,” ujarnya.     

Regenerasi

Adrianus Roy (HIDUP/Katharina Reny Lestari)

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, program tahun ini – yang juga mencakup pameran lukisan, benda-benda rohani, dan kerajinan tangan – memiliki satu keunikan, yakni regenerasi. Lima puluh persen dari sekitar 100 orang yang terlibat dalam kepanitiaan adalah orang muda. “PUKAT KAJ sering diasosiasikan dengan para senior, sesepuh. Sesepuh itu usia 70+. Maka kami mencoba regenerasi sejak sekitar lima tahun terakhir,” ungkap Roy, yang kini berusia 38 tahun.

Meski terlambat, proses regenerasi ini merupakan upaya peremajaan masif yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Selain terlibat dalam kepanitiaan Konser Natal, PUKATers muda selama ini juga terlibat dalam kegiatan penggalangan dana lainnya, seperti Run4U. “PUKAT KAJ mencoba memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman. (Demi) masa depan, supaya kami tidak berhenti pada angka 29,” ujarnya.

Katharina Reny Lestari

Majalah HIDUP, Edisi No.52, Tahun Ke-77, Minggu, 24 Desember 2023

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles