HIDUPKATOLIK.COM – Oktaf Natal. 1Yoh. 2:3-11; Mzm.96:1-2a,2b-3,5b-6; Luk. 2:22-35.
SETIAP hari kita bekerja, melayani, dan belajar untuk mencapai target terten tu. Tujuan itu memang memacu kita untuk berusaha keras demi mencapainya. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya, apa sejatinya tujuan tertinggi dalam hidup kita? Mengapa kita rela berlelah-lelah setiap hari? Untuk apa dan siapa? Mari belajar dari Simeon, seorang saleh yang menantikan Mesias, Sang Penyelamat. Bagai Simeon, tujuan utama hidupnya adalah menyambut dan mengalami kehadiran Tuhan yang sangat ia nanti-nantikan.
“Sekarang Tuhan, biarkanlah hambamu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari-Mu” (Luk. 2:29-30). Melihat berarti mengalami sendiri keselamatan dari Tuhan. Saatnya kita merumuskan kembali tujuan hidup kita sehari-hari. Mari mengutamakan perjumpaan dengan Tuhan dalam karya dan doa di atas segala target dan agenda kita.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta