web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Paus Fransiskus di Malam Natal: Yang Maha Tinggi Memberikan Sedikit bagi Kita

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM – “Mewakili peristiwa kelahiran Yesus setara dengan mewartakan misteri Inkarnasi Anak Allah dengan kesederhanaan dan kegembiraan.” Seperti yang diingat Paus Fransiskus, kelahiran Yesus telah menginspirasi generasi-generasi seniman yang, selama berabad-abad, telah melakukan evangelisasi melalui keindahan.

Untuk menikmati Masa Natal, Museum Vatikan dan Berita Vatikan mengusulkan sebuah mahakarya dari koleksi kepausan disertai dengan kata-kata Paus.
Giovanni di Paolo (Siena ca. 1398 – 1482), Kelahiran dan Kabar Sukacita kepada Para Gembala, ca. 1440, Tempera dan emas pada panel, kompartemen Predella, ©Museum Vatikan

Giovani di Paolo (Siena ca 1398-1498), Kelahiran dan pemberitahuan kepada penggembala, ca 1440. Tempera dan emas pada panel. Kompartemen Predella.

Pemandangan malam hari yang indah ini, diciptakan sekitar tahun 1440 oleh tangan terampil seniman Siena Giovanni di Paolo, termasuk dalam predella poliptik yang sekarang telah dibongkar. Banyak elemen yang harus ditafsirkan menurut bahasa simbolik pada masa itu. Santo Yosef, digambarkan tua dan tertidur di dekat satu-satunya pohon kering dalam adegan itu, menyinggung fakta bahwa dia tidak ambil bagian dalam kelahiran ilahi Putra Allah. Dua sosok perempuan di samping Maria, bidan yang disebutkan dalam Injil apokrif, melambangkan kemanusiaan yang beriman (perempuan memandang ke arah Perawan) dan ragu (perempuan yang membelakangi). Di latar belakang, pancaran-pancaran berita malaikat kepada para gembala menerangi langit, sedangkan pancaran aura cahaya terpancar dari Bayi Yesus yang baru lahir.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

“Di dalam Yesus, Yang Maha Tinggi menjadikan diri-Nya kecil, agar kita dapat mengasihi Dia. Namun kita masih bisa bertanya pada diri sendiri: mengapa Santo Paulus menggambarkan kedatangan Tuhan ke dunia kita sebagai “kasih karunia”? Untuk memberi tahu kami bahwa ini sepenuhnya gratis. Padahal di bumi segala sesuatunya seakan-akan memberi untuk mendapatkan, namun Tuhan turun dengan cuma-cuma. Kasih-Nya tidak dapat dinegosiasikan: kita tidak melakukan apa pun sehingga pantas mendapatkannya dan kita tidak akan pernah mampu membalasnya.”

(Paus Fransiskus – Misa Malam Natal – 24 Desember 2019) 

Vatican News/Frans de Sales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles