HIDUPKATOLIK.COM – Pesta St. Yohanes, Rasul, Penulis Injil. 1Yoh. 1:1-4; Mzm. 97:1-2,5, 6,11-12; Yoh. 20:2-8.
YOHANES sang penginjil adalah murid yang dikasihi Tuhan. Injil hari ini mengetengahkan kisah kebangkitan. Kualitas iman Yohanes tampak dalam peristiwa makam kosong. “Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya” (Yoh. 20:8). Warisan rohani penginjil Yohanes ini mengajak kita untuk merenungkan mengenai melihat dan percaya. Bukankah kita sering melihat, namun tetap saja sulit percaya pada kebaikan dan penyertaan Tuhan?
Yohanes Penginjil merumuskan tujuan penulisan Injilnya, “Semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya” (Yoh. 20:31). Penginjil Yohanes menekankan hubungan antara iman dan hidup. Bagi Yohanes, beriman berarti hidup dalam Tuhan. Bukankah kita sering menganggap bahwa kita bisa hidup tanpa iman? Inilah bahaya mentalitas dunia modern yang melupakan peran Tuhan dalam kehidupan.
Biasanya, ketika kita mengalami sakit dan kesulitan, kita baru ingat lagi pada iman akan Tuhan. Bahayanya, kita bisa saja sudah jauh terperangkap dalam jurang ketidakpercayaan. Mari menghidupi iman. Imanlah yang membawa kita pada hidup sejati.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
