HIDUPKATOLIK.COM – Gereja Santo Yoseph – Paroki Matraman, Jakarta Timur, resmi memiliki pastor kepala baru pada Senin (18/12/23). Ia adalah Romo Benediktus Bere Mali, SVD. Imam berusia 50 tahun ini menggantikan Romo Servatius Dange, SVD yang telah berkarya selama sekitar empat tahun di paroki tertua kedua di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) ini.
Sehari sebelumnya, Romo Servas, sapaan akrabnya, merayakan Misa Minggu bersama umat paroki. Serah terima jabatan dilakukan pada Perayaan Ekaristi Minggu Adven III yang dirayakan secara konselebrasi oleh tiga imam – Romo Benediktus, Romo Servatius, dan Romo Stefanus Tommy Octora – ini.
Dalam sambutannya, Romo Benediktus, yang biasa disapa Romo Bene atau Romo Bere, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, yang telah memberinya tugas perutusan sebagai pastor kepala Paroki Matraman yang baru.
Imam yang ditahbiskan pada tanggal 23 September 2004 di Paroki Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel di Malang, Jawa Timur, ini juga mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya.
“Terima kasih banyak kepada Romo Servas yang telah mendampingi dan mendidik saya selama kurang lebih tiga bulan 17 hari di Paroki Matraman ini. Terima kasih kepada Dewan Paroki Harian (DPH) yang setia bekerja sama mengutamakan pelayanan yang menyatukan umat paroki berdasarkan Arah Dasar KAJ. Terima kasih kepada umat Paroki Matraman yang setia berjalan bersama dalam persekutuan iman,” ujarnya.
Mengutip bacaan Injil minggu itu, Romo Bene mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis bukan “terang” itu tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu meskipun ia menyadari akan ketidaksempurnaan dirinya.
“Terang seperti apa? Terang Kristus, Roh Kudus, Allah, Tritunggal Mahakudus yang menyatukan semua umat manusia,” imbuhnya.
Imam kelahiran Atambua, Nusa Tenggara Timur, yang pernah berkarya sebagai formator atau pembina para calon imam dan bruder di Postulat Stella Maris, Malang, ini mengakhiri sambutannya dengan mengajak umat paroki untuk memberi kesaksian tentang terang itu.
“Saya, DPH, para ketua wilayah, ketua lingkungan kita semua tidak sempurna. Tetapi, kita harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang itu adalah terang yang menyatukan kita, umat manusia. Kita bersaksi tentang terang itu dengan membangun persekutuan iman dalam hidup dan pelayanan kita sehari-hari sesuai Arah Dasar KAJ,” pungkasnya.
Katharina Reny Lestari
Selamat berkarya.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.