HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Agung Seoul mengatakan bahwa dia ingin mengundang generasi muda Korea Utara ke Hari Orang Muda Sedunia Gereja Katolik berikutnya.
Uskup Agung Peter Chung Soon-taick menyampaikan pada forum perdamaian di Seoul minggu ini bahwa ia berencana mengundang delegasi pemuda dari Korea Utara ke Hari Orang Muda Sedunia 2027 yang akan diadakan di ibu kota Korea Selatan.
Undangan tersebut akan dikirim ke pemerintah Korea Utara melalui saluran yang sesuai, menurut Agenzia Fides, layanan informasi dari Lembaga Misi Kepausan.
Korea Utara telah lama diidentifikasi sebagai negara terburuk di dunia dalam hal penganiayaan umat Kristen. Laporan tahun 2022 yang dibuat oleh Komite Kejahatan Perang Asosiasi Pengacara Internasional dan Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara menyatakan bahwa umat Kristen di Korea Utara secara khusus menjadi sasaran dan penyiksaan di dalam sistem penjara negara tersebut.
Berbeda dengan Korea Utara, agama Kristen di Korea Selatan mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa dekade terakhir, menurut Pew Research Center. Secara khusus, populasi Katolik di Korea Selatan telah meningkat hampir 50% dalam 20 tahun terakhir.
Chung, sebagai uskup agung Seoul, juga merupakan administrator apostolik Pyongyang, Korea Utara. Dia mengatakan bahwa dia berkomitmen pada “misi perdamaian dan rekonsiliasi.”
“Pekerjaan misionaris di Korea Utara bukan hanya panggilan saya sebagai administrator apostolik Pyongyang, namun juga tanggung jawab saya sebagai warga negara Korea,” kata Chung.
Uskup agung tersebut berbicara pada Forum Berbagi Perdamaian Semenanjung Korea 2023 yang diadakan pada 18 November di Universitas Katolik Korea. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Gereja Katolik ini mempertemukan para pemimpin agama, diplomat, akademisi, dan pejabat pemerintah Korea Selatan.
Paus Fransiskus mengumumkan awal tahun ini bahwa Hari Orang Muda Sedunia berikutnya akan diadakan di Seoul pada tahun 2027.
Gereja Katolik telah merayakan Hari Orang Muda Sedunia (WYD) di berbagai kota di seluruh dunia sejak acara tersebut didirikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1985. Pertemuan internasional selama seminggu ini biasanya diadakan setiap tiga tahun pada bulan Juli atau Agustus dan beranggotakan lebih dari 3 juta orang dalam beberapa tahun terakhir.
Courtney Mares (Catholic News Agency)/Frans de Sales
Dalam mengundang generasi muda Korea Utara, apa yang dianggap sebagai tantangan utama yang mungkin dihadapi? Dan sebaliknya, apa peluang besar yang dapat timbul dari partisipasi mereka? Visit us Telkom University