HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus membarui seruannya untuk perdamaian ketika ia menyerukan doa bagi orang-orang yang menderita di Myanmar, Ukraina, Palestina dan Israel, dan ia menyoroti fakta bahwa satu-satunya pihak yang diuntungkan dari perang adalah produsen senjata.
“Perdamaian adalah mungkin. Dibutuhkan niat baik,” kata Paus Fransiskus, Minggu (19/11) dan dia memohon agar pria dan wanita yang memiliki niat baik tidak pernah menyerah pada perang.
“Perdamaian adalah mungkin. Janganlah kita menyerah pada perang.”
Mengulangi keyakinannya, yang telah disuarakan dalam banyak kesempatan, dan mengulangi kata “selalu” sebanyak tiga kali, Bapa Suci berseru: “Perang selalu, selalu, selalu adalah kekalahan,” dan beliau mencatat bahwa satu-satunya pihak yang memperoleh keuntungan dari konflik adalah mereka yang membuat senjata.
“Perang selalu, selalu, selalu merupakan kekalahan. Hanya produsen senjata yang diuntungkan.”
Permohonan mendesak Paus datang ketika ia berbicara kepada umat beriman setelah Doa Angelus di Lapangan Santo Petrus.
Myanmar
Menyoroti Myanmar di mana peningkatan permusuhan antara junta militer dan kelompok bersenjata etnis minoritas, Tentara Arakan, telah menyebar ke berbagai kota di mana warga sipil terjebak dalam baku tembak, Paus berkata, “Saya membarui kedekatan saya dengan negara tercinta masyarakat Myanmar yang sayangnya terus menderita karena kekerasan dan penindasan. Saya berdoa agar mereka tidak putus asa dan selalu percaya pada bantuan Tuhan.”
“Saya membarui kedekatan saya dengan orang-orang terkasih di Myanmar yang sayangnya terus menderita akibat kekerasan dan penindasan.”
Ukraina, Palestina, Israel
Tidak pernah lupa untuk mengingat mereka yang menderita akibat konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan perang antara Israel dan Hamas, Paus meminta doa “untuk Ukraina yang tersiksa dan untuk rakyat Palestina dan Israel.
“Mari kita terus berdoa untuk Ukraina yang tersiksa, dan untuk rakyat Palestina dan Israel.”
Linda Bordoni (Vatican News)/Frans de Sales