HIDUPKATOLIK.COM – 1Mak. 1:10-15.41-43.54-57.62-64; Mzm. 119:53.61.134.150.155.158; Lu.k 18:35-43
PERJALANAN Yesus dari Galilea ke Yerusalem mendekati akhir. Di dalam perjalanan ini Yesus banyak memberi- kan pengajaran kepada para murid dan orang-orang yang mendengarkan- Nya melalui perjumpaan dan per- umpamaan. Di sekitar Yerikho, ada tiga peristiwa keselamatan yang terjadi: Yesus menyembuhkan seorang buta, perjumpaan Zakheus dengan Yesus, dan pengajaran Yesus melalui perumpamaan tentang uang mina. Ketiganya membawa pada pengenalan akan identitas Yesus, tentang sikap yang diperlukan berkenaan mengikuti Yesus dan dalam hubungannya dengan Kerajaan Allah.
Orang buta yang mengemis di pinggir jalan dekat Yerikho tidak melihat Yesus dengan mata jasmani, namun ia melihat pribadi Yesus dengan mata iman, Yesus sebagai “Anak Daud”, berbeda dengan para murid yang belum mengerti maksud perkataan Yesus (Luk. 18:34). Ketika orang yang ada di depannya menyuruh diam, ia semakin berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku” (Luk. 18:38.39). Yesus memberi kesempatan kepada orang buta itu untuk mendekat dan meminta. Meskipun Ia mengetahui apa yang dibutuhkan orang buta itu, tetapi Yesus menghendaki ada doa dan kepercayaan dari orang buta itu.
Ketika kita mengalami rintangan yang menghalangi perjalanan kita, apakah kita menghadapi dengan penuh iman dan kepercayaan kepada Tuhan yang adalah kasih?
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat