Hidupkatolik.com, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, mengadakan event Nasional bertajuk Retret Nasional, Seminar Kebangsaan, dan Anjangsana Pemuda Lintas Agama, yang berlangsung di wilayah Komisariat Daerah Sulawesi Selatan, tepatnya di Tanah Toraja (Kamis, 16 November 2023).
Hadir dalam seremonial pembukaan yang berlangsung di Ballroom Hotel Metro, antara lain Pj Gubernur Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh Kepala Kesra, Bapak Erwin Soding, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung beserta unsur Forkopimda, Pastor Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar, RP. Joni Payuk, CICM, Ketua Umum DPP KNPI, M. Ryano Panjaitan, Ketua-ketua ormas Kepemudaan dan para tamu undangan yang memadati aula acara.
Didapuk memberikan sambutan dalam seremonial pembuka ini, M. Ryano Panjaitan Ketua Umum DPP KNPI mengajak segenap kader Pemuda Katolik serta seluruh Ormas Kepemudaan yang hadir untuk bersatu menjaga perdamaian dan menghindari segregasi sosial yang disinyalir bakal terjadi menjelang Pemilu 2024.
Hal senada ditegaskan oleh Stefanus Gusma, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik. Bung Gusma dalam sambutannya menegaskan bahwa acara kali ini merupakan upaya sadar Pemuda Katolik untuk Mempertegas Semangat Keindonesiaan Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Kebangsaan Yang Dijiwai Spirit Kekatolikan, dan bercermin pada Spiritualiatas 1 Abad Gerakan Politik Awam Katolik, dalam Menghadapi Tahun Politik 2024.
Gusma juga mengajak seluruh kader Pemuda Katolik yang hadir mewakili tiga puluh enam Komda se-Indonesia untuk memaknai secara kontemplatif peringatan spritualitas 78 tahun berdirinya Pemuda Katolik. Kader Pemuda Katolik diundang untuk merefleksikan makna spiritualitas sebagai dasar yang kuat bagi perjuangan politik.
Kegiatan nasional yang kita helat hari ini bukan hanya perayaan seremonial yang sifatnya nostalgia belaka, tetapi juga merupakan ruang kontemplatif untuk menegaskan panggilan kita semua dalam melanjutkan warisan spiritualitas sesuai konteks zaman kita saat ini. Saya mengajak setiap seluruh anggota Pemuda Katolik yang hadir untuk sungguh-sungguh mengambil bagian dalam setiap agenda kegiatan ini, dan menimba spiritualitas yang akan dijadikan sebagai pemandu yang kokoh dalam membangun masyarakat yang lebih baik, tandas Gusma.
Menyambut Pemilu 2024, Pemuda Katolik secara nasional memang telah merumuskan strategi dan ketetapan nasional saat Rapimnas 2023 beberapa waktu yang lalu. Dengan semangat bersama, organisasi mendukung penuh kader-kadernya yang berjuang di Pileg 2024. Dan terkait Pilpres, secara organisatoris, Pemuda Katolik terus mengawal agenda-agenda akselerasi pembangunan nasional menuju visi Indonesia Emas 2045. Pengurus Pusat dimandatkan untuk merumuskan strategi bersama agar kekuatan sumber daya organisasi bisa dimaksimalkan dalam pesta demokrasi ini, termasuk secara intensif berkomunikasi dengan hirarki dan jejaring nasional.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Kerawam KWI, Romo Yohanes Kurnianto Jeharut dalam arahannya mengajak kader Pemuda Katolik melihat beberapa krisis yang terjadi pada siklus politik 20 tahunan. Dia mengatakan, ada krisis demokrasi, krisis ideologi, lahirnya neoliberalisme, persoalan ekologi, dan sebagainya. Selain itu, ia juga melihat persoalan bonus demografi bisa berpotensi menjadi penyakit sosial baru. “Bila ini tidak disiasati maka akan mendatangkan masalah besar,” kata Romo Hans, sapaannya.
Karena itu, Romo Hans berharap, Pemilu itu adalah ajang refleksi dan proyeksi untuk menguatkan visi pemerintah menuju Indonesia Emas, bukan Indonesia cemas, apalagi menuju Indonesia lemas.Di akhir materinya, Romo Hans mengajak para kader Pemuda Katolik untuk memilih pemimpin baru dengan kriteria sebagaimana kriteria yang disebutkan dalam Sinode KWI para Uskup 2023. Untuk ormas Katolik yang memliki struktur di seluruh Indonesia, Romo Hans memberi tantangan khusus kepada Pemuda Katolik agar mampu mengelola isu dan dinamika politik yang berkembang dengan baik, memaksimalkan potensi kader yang ada, dan menciptakan orkestrasi gerakan keterlibatan Pemuda Katolik dalam Pemilu 2024.