HIDUPKATOLIK.COM – Pekan Biasa XXXI; Rm 13:8-10; Mzm 112:1-2, 4-5,9; Luk 14:25-33
POPULARITAS Yesus dan antusias orang banyak yang mengikuti-Nya tidak terbendung, namun Ia tidak lupa daratan. Yesus selalu memiliki cara untuk menantang kesungguhan para pengikut-Nya agar tidak bersikap setengah-setengah. Mereka harus siap menomorsatukan Allah dengan menyingkirkan illah-illah lain dan berani memikul salib, artinya rela mati terhadap diri sendiri dan apapun yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Yesus memakai dua perumpamaan dengan makna yang sama, untuk memperlihatkan dampak fatal bagi mereka yang tidak sepenuh hati mengikuti-Nya. Mereka yang setengah-setengah akan gagal bagaikan orang yang mau membangun menara tanpa menghitung anggaran. Atau seperti seorang raja yang ingin berperang melawan raja lain tanpa memiliki cukup pasukan. Keduanya memperlihatkan kecerobohan dan kebodohan.
Hidup sebagai murid Yesus perlu selalu dimurnikan, antara lain melalui kesadaran akan tuntutan radikal yang sering luput dari perhatian. Banyak orang senang ikut-ikutan sesuatu yang trending karena itu menguntungkan atau membawa kenikmatan, tanpa mau bersusah payah memenuhi syarat yang diminta. Orang terjerumus ke dalam mentalitas instan yang merugikan, dari sini dapat lahir pengikut dan pemimpin karbitan yang mabuk kepayang.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta