HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa Pekan XXIX: Rm. 7:18-25a;Mzm.119:66,68,76,77,93,94; Lk. 12:54-59.
ORANG-orang Yahudi biasanya cermat membaca tanda-tanda alam, namun mereka tidak mampu membaca tanda tanda zaman sehubungan dengan hadirnya Kerajaan Allah. Disini Yesus menggunakan sebuah ilustrasi yang sangat hidup, kata Nya: “Kalau kamu diancam dengan suatu tuntutan hukum, berusahalah untuk mencapai suatu persetujuan dengan lawanmu sebelum perkara itu dibawa kepada Mahkamah, jika tidak kamu akan masuk penjara atau membayar denda”. Maksud Yesus adalah bahwa “setiap orang” mempunyai kasus yang buruk di hadapan Allah. Oleh karena itu, mereka yang bijaksana akan mengusahakan perdamaian dengan Allah selama masih ada waktu.
Dalam soal perdamaian dengan Allah, menurut rasul Paulus ada pertentangan berat dalam hati manusia. Ia tahu apa yang baik dan apa yang tidak baik. Ada dorongan besar untuk hanya berpegang pada hukum Allah dan melaksanakannya dengan setia, namun yang terjadi adalah sering anggota anggota tubuh menginginkan hal-hal yang berseberangan dengan kehendak Allah. Di dalam hakikat manusia ada kelemahan dasar dalam hal kemauan. Kemauan untuk berbuat baik itu besar namun sering gagal ketika berhadapan dengan kenyataan. Kehendak baik itu akan hancur jika tanpa kuasa Kristus.
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma