HIDUPKATOLIK.COM – Rm.4:13, 16-18; Mzm.105:6-7, 8-9, 42-43; Luk.12:8-12
BERIMAN bukan pertama-tama soal mengetahui dan argumentasi tetapi menerima dengan hati dan mengakukan dengan melakukan kehendak Allah dari seluruh hati. “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah” (Luk. 12:8). Yesus mengajarkan dan menegaskan bahwa iman harus ditampakkan dan diwujudkan dalam hidup dan perbuatan yang nyata.
Berani menunjukkan identitasnya sebagai orang beriman kapan dan di mana pun adalah pengakuan iman yang hidup dan nyata. Ada orang menyembunyikan iman demi keselamatan sesaat dan sementara. Iman menjadi cara hidup ketika seseorang itu berani menghidupi dan menyatakan imannya dalam perbuatan dan cara hidupnya.
Mengakukan iman dengan peri hidup yang benar dan berani berbeda pendapat demi kebenaran. Benar boleh jadi akan muncul tantangan tetapi menghadapi tantangan iman yakinlah Tuhan akan menyertai dan membimbing hamba-Nya yang setia padaNya. Semangat kemartiran perlu sekarang ini untuk membaharui keadaan zaman ini.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)