HIDUPKATOLIK.COM – Yun. 4:1-11; Mzm. 86:3-4,5-6,9-10; Luk.11:1-4.
YESUS mengajarkan doa yang diawali dengan sapaan “Bapa” kepada Allah. Sapaan ini sejatinya tidak asing karena gagasan tentang Allah sebagai Bapa berakar dari Perjanjian Lama. Yesaya berkata, “Bukankah Engkau Bapa kami?” (Yesaya 63:16). Melalui Yeremia, Tuhan berfirman kepada Israel, “sebab Akulah Bapa Israel” (Yeremia 31:9).
Meski demikian, bangsa Israel sejatinya lebih sering menyebut Allah sebagai YHWH atau yang disebut sebagai “Adonai” guna menjaga kekudusan nama YHWH. Yesus tampaknya ingin agar umat-Nya menyadari bahwa YHWH yang agung itu dekat sebagai Bapa penuh kasih.
Dalam bahasa Jawa, ada ungkapan “wedi asih ing Pangeran”. Artinya, kita perlu bersikap takwa sekaligus mengasihi Allah. Di hadapan Allah, apakah kita terlalu berat sebelah memahami satu saja dari dua aspek tersebut? Allah memang adalah hakim, namun ia juga Maha rahim.
Pastor Bobby Steven Octavianus Timmerman, MSF Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta