HIDUPKATOLIK.COM – Kali pertama Keuskupan Tanjungkarang menutup Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) dalam bentuk yang unik dan menarik. Menggelar Pasar Kitab Suci di GSG Gentiaras Xaverius, Way Halim, Sabtu, 30-01 Oktober 2023.
Selama dua hari GSG Gentiaras Xaverius itu disulap menjadi Pasar Kitab Suci. Bukan menggelar transaksi jual beli kitab suci. Tetapi menggelar sepuluh stan permainan kitab suci di dalam ruangan itu. Stan-stan itu menjadi ajang pembelajaran dan interaksi para pengunjung.
Sepuluh permainan itu adalah: Ular Tangga, Menara Babel, Keranjang St. Paulus, 7 Dosa Pokok VS 7 Karunia, Keranjang Bola Batu Daniel, Panah Yonatan, Matius Penarik Pajak, Menuntun Domba Yang Hilang, Roda Nubuat Nabi, dan Mancing Ikan Petrus. Di setiap dinding dipasang banner berupa jawaban dari setiap pertanyaan.
Sebelum masuk ke ruangan, setiap peserta harus memiliki tiket. Tiket itu diperoleh bila dinyatakan lulus sesuai permintaan penjaga tiket. Misalnya, diminta mendoakan Doa Bapa Kami, Salam Maria, Malaikat Tuhan, dan pertanyaan lainnya.
Semakin sore suasana semakin ramai. Anak-anak datang bersama orangtuanya. Mereka patuh mengikuti aturan permainan. Wajah-wajah mereka tampak sukacita dan gembira. Apalagi ketika berjumpa dengan teman-temannya.
Anak-anak berusaha bermain dan menjawab pertanyaan dengan sebaik-baiknya. Tetapi ada juga yang membuat orangtuanya terkejut. Setiap pertanyaan yang diajukan, anaknya menjawab, saya tidak tahu. “Lha, itu pertanyaan yang sering saya tanyakan di rumah. Dan dia bisa menjawabnya. Kok, tadi malah menjawab tidak tahu,” cerita sang ibu dengan heran.
Ada pula seorang ibu yang mengatakan, “Ketika baru datang di tempat ini, anak saya sudah minta pulang. Kok sekarang malah tidak mau pulang.”
Desti, seorang ibu dari Paroki Kedaton bersyukur mengajak anaknya datang. “Permainan-permainan Kitab Suci ini menarik. Semoga anak saya semakin mengenal dan mencintai Kitab Suci. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan yang ia pelajari di sekolah,” ungkap Desti.
Pasar Kitab Suci yang digelar dua hari ini di bawah koordinasi Komisi Pengembangan Iman (Kompi) Keuskupan Tanjungkarang: Romo Piet Yunanto Sukowiluyo dan Komisi Kitab Suci Keuskupan Tanjungkarang: Romo YB Widarman.
Pasar Kitab Suci ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Tanjungkarang, Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo.
Dituntut Sempurna
Dalam homilinya Mgr. Vinsensius Setiawan Triatmojo mengulas tentang tema BKSN 2023: Allah sumber kasih dan keselamatan.
Evangelisasi baru yang dicanangkan Paus Fransiskus tidak untuk mewartakan Kristus keluar tetapi untuk memantapkan diri kita sendiri dalam beriman pada Kristus.
“Mungkin Paus Fransiskus berpendapat bahwa jumlah Katolik sudah cukup. Dan, yang paling dibutuhkan adalah pertobatan. Itulah yang dinamakan evangelisasi baru. Evangelisasi baru itu mengingatkan bahwa Allah itu sumber keselamatan,” kata Uskup.
Uskup menambah, tidak ada keselamatan di luar Allah. Maka hidup kita harus mencerminkan bahwa kita adalah orang-orang yang diselamatkan. Bila belum, dituntut pertobatan. “Pertobatan yang mempersatukan kita sebagai anak-anak Allah dan membawa keselamatan bagi semua orang,” katanya lagi.
Kristus adalah sempurna, maka seluruh hidup Kristus harus kita teladani bukan hanya sebagai inspirasi hidup.
Menurut Uskup, semakin tinggi jabatan, pimpinan rohani, ia harus menjadi rendah, hamba, pelayan. Itu telah dilakukan oleh Penyelamat kita. Yang Maha Tinggi dan Maha Kudus telah merendahkan diri menjadi seorang hamba, dan menjadi manusia. Hal ini dilakukan-Nya karena Ia mau mengangkat seluruh umat manusia sampai pada martabat yang paling tinggi yakni menjadi anak-anak Allah. “Maka, kita dituntut sempurna. Kalau tidak sempurna, kita tidak dapat masuk surga,” ujar Uskup,
Usai Perayaan Ekaristi dilakukan pemotongan pita, tanda pasar Kitab Suci dibuka. Kegiatan ini sekaligus membuka bulan rosario.
Sr. M. Fransiska FSGM (Kontributor, Lampung)