HIDUPKATOLIK.COM – Za.8:20-23; Mzm.87:1-3, 4-5, 6-7; Luk.9:51- 56
NABI Zakaria (artinya: Allah mengingat) hadir untuk menyemangati sisa-sisa Israel yang kembali dari pembuangan ke Babilonia, supaya mereka bertekad bulat membangun iman mereka kembali di Yerusalem. Bait Allah yang sudah hancur hendaknya dibangun kembali sebagai simbol keteguhan iman. Allah tetap menyertai mereka. Contoh keteguhan iman mereka akan menarik bangsa asing untuk juga mengikuti Allah Israel.
Yesus membulatkan tekad-Nya pergi ke Yerusalem. Ia akan menuntaskan misi Bapa-Nya, yakni menyelamatkan semua manusia dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Ia adalah Imanuel, Allah yang menyertai kita. Ia Yesus, Allah yang menyelamatkan. Karena itu, walaupun orang Samaria memusuhi-Nya, Yesus tidak marah, sebaliknya mencegah para murid- Nya bersikap keras. Ia hadir sebagai sumber berkat dan keselamatan.
Di dalam hidup bersama, kita diajak menjadi sumber inspirasi sebagai Zakaria, menjadiberkatyangmenyelamatkanseperti Yesus. Halangan atau rintangan janganlah menjadi skandal yang mencelakakan kita, melainkan tantangan untuk semakin menjadi orang kristen sejati yang berani berkurban untuk keselamatan sesama kita.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak