HIDUPKATOLIK.COM – Ezr.6:7-8.12b.14-20; Mzm.122:1-2.3- 4a.4b-5; Luk.8:19-21
ATAS perintah Allah Israel melalui Koresh, Darius, dan Artahsastra, Raja- raja negeri Persia, seluruh bangsa yang keluar dari pembuangan menyelesaikan pembangunan Bait Allah dan merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Kerelaan untuk mendengar dan melaksanakan apa yang diperintahkan memberikan buah yang baik dan membawa kesejahteraan bagi seluruh bangsa.
Menjadi seorang yang setia dan taat bukanlah hal yang mudah, diperlukan kerendahan hati, apalagi jika perintah tersebut tidak sesuai dengan kehendak kita. Inilah yang menjadi perjuangan setiap orang dalam perjalanan kehidupannya di tempat kerja, keluarga, dan Gereja. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama kita menemukan perintah-perintah Allah yang perlu ditaati, misalnya sepuluh perintah Allah (bdk. Kel 20:1-26), begitu pula dalam Perjanjian Baru Yesus memberikan hukum guna mencapai kehidupan kekal yakni hukum cinta kasih (bdk. Mat 22:34-40). Perintah Tuhan ini menjadi syarat dalam mengikuti Tuhan. Dengan mengikuti-Nya, kita menjadi satu keluarga dalam Allah. Dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan kita bahwa bukan dengan ikatan darah seseorang dijadikan bagian dari keluarganya, melainkan pelaksanaan kehendak Tuhanlah yang menjadi tanda. Siapa saja yang mendengarkan dan melaksanakan sabda-Nya, dialah yang layak menjadi Ibu, Ayah, saudara-saudari Yesus. Oleh karena itu, kesetiaan dan ketaatan pada kehendak Allah menjadi hal yang penting dilaksanakan sebagai anak-anak Allah.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat