HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus berpidato di depan Clinton Global Initiative melalui panggilan video langsung, dan mengajak orang-orang yang berkehendak baik untuk mengupayakan kebaikan bersama, terutama demi kebaikan anak-anak yang rentan, yang harus selalu diperhatikan bahkan di saat-saat paling kelam sekalipun.
Anak-anak dan perubahan iklim menjadi inti pidato yang disampaikan Paus Fransiskus kepada Clinton Foundation, Senin (18/9).
Dalam pidatonya di sesi “Teruskan” Clinton Global Initiative, Paus Fransiskus menekankan pentingnya berkontribusi pada kebaikan bersama dan tidak meninggalkan siapa pun.
Ia menyerukan budaya perjumpaan dan dialog, sekaligus menekankan pentingnya tanggung jawab bersama untuk mengatasi tantangan global saat ini.
Ia berbicara tentang anggota masyarakat yang paling rentan, khususnya anak-anak.
Jangan tinggalkan siapa pun
Bapa Suci menekankan perlunya tidak meninggalkan siapa pun, terutama anak-anak yang rentan.
Ia mempertanyakan apakah umat manusia dapat bangkit bersama-sama dengan lebih kuat dari tantangan-tantangan ini dan menyesalkan “globalisasi ketidakpedulian.”
Paus Fransiskus kemudian mengucapkan terima kasih kepada mantan Presiden AS Bill Clinton, karena mengakui isu-isu mendesak seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan, dan ancaman perang.
Beliau mengundang semua orang untuk melakukan pertobatan pribadi dan berusaha memahami bahwa kita semua terhubung, dengan mengatakan bahwa tidak ada tantangan yang dapat diatasi sendirian. “Tidak pernah sendirian,” tegas Paus, melainkan “selalu bersama”.
Tidak untuk berperang
Mengingat hal ini, Paus mendesak semua orang untuk menolak perang, dan menganjurkan diplomasi dan dialog.
“Ini saatnya menemukan jalan perdamaian, perubahan demi persaudaraan,” katanya. “Sudah waktunya senjata dihentikan dan kita kembali berdialog dan berdiplomasi.”
“Tidak berperang, tidak berperang,” ulang Paus Fransiskus. Mari kita bekerja sama untuk menghentikan bencana ekologis “selagi masih ada waktu”, desaknya, sebelum juga menyerukan tindakan segera untuk mencegah bencana ekologis dan mengatasi keadaan darurat migrasi.
Rumah sakit khusus
Bapa Suci kemudian menyoroti pekerjaan Rumah Sakit Anak Bambino Gesù dekat Vatikan, dan memuji komitmen lembaga tersebut dalam menggabungkan penelitian ilmiah dengan keramahtamahan untuk merawat anak-anak yang membutuhkan.
Beliau mencatat bahwa meskipun rumah sakit tidak dapat menyelesaikan permasalahan semua anak di dunia, rumah sakit ini berupaya untuk memberikan kesaksian bahwa hal ini mungkin dilakukan, meskipun melalui banyak perjuangan, untuk menyatukan penelitian ilmiah besar yang diarahkan untuk merawat anak-anak dan menyambut orang-orang secara cuma-Cuma yang sedang membutuhkan.
Ilmu pengetahuan dan keramahtamahan, kata Bapa Suci, adalah dua hal yang jarang terlihat bersamaan pada tingkat setinggi ini. “Rumah Sakit Paus,” katanya, memiliki ciri khas dalam upayanya untuk merawat sebanyak mungkin anak, meskipun tidak semua anak dapat disembuhkan.
Paus Fransiskus menutup pidatonya dengan mengungkapkan keinginannya akan persaudaraan, kepedulian, dan cinta. Dan beliau mengajak semua orang untuk mengikuti jalan perdamaian dan perubahan demi persaudaraan.
Anak-anak dan perubahan iklim, tambah Paus, sama-sama harus dilindungi. **
Francesca Merlo (Vatican News)/Frans de Sales