web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Paus kepada Gereja Korea: Injil Mengatasi Perpecahan dan Hambatan

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus menyambut baik pemasangan patung St. Andreas Kim Taegon di Vatikan, dan mendorong umat Kristiani Korea untuk mengatasi perpecahan dengan harapan Injil.

“Keinginan untuk memberikan harapan Injil kepada dunia membuka hati kita terhadap antusiasme dan membantu kita mengatasi banyak hambatan.”

Paus Fransiskus mengingatkan hal itu kepada sekelompok peziarah dari Korea Selatan, Sabtu (16/9).

Para peziarah datang ke Roma untuk merayakan pemberkatan patung St. Andreas Kim Taegon, imam pertama dan santo martir Korea, yang dipasang di ceruk di bagian luar Basilika Santo Petrus.

Audiensi Paus dengan kelompok tersebut terjadi pada peringatan 177 tahun kemartiran santo tersebut, dan Paus berterima kasih kepada Profesor Maria Ko Jong-hee, yang memahat patung tersebut.

Iman Korea yang muda dan hidup

Baca Juga:  Sinergi Gereja dan Negara: Menghidupkan Iman, Humanisme, dan Kepedulian Ekologis

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus mengenang Perjalanan Apostoliknya ke Korea Selatan pada tahun 2014, di mana ia mengambil bagian dalam Hari Orang Muda Asia ke-6.

“Saya mengunjungi Gua Solmoe, di rumah tempat St. Andreas Kim dilahirkan dan dibesarkan,” katanya. “Di sana saya berdoa dalam hati, khususnya untuk Korea dan generasi muda.”

Paus memuji kesaksian Kristiani dari St. Andreas Kim, dengan mengatakan bahwa orang suci itu mengundang Gereja Korea untuk menerima panggilannya untuk mewujudkan kasih Tuhan.

“Kalian terpanggil untuk memiliki iman yang muda dan hidup yang menjadi anugerah, dijiwai oleh kasih kepada Tuhan dan sesama,” ujarnya.

Keluhuran jiwa dalam menghadapi kemartiran

Bapa Suci mengenang bahwa St. Andreas Kim sangat ingin mewartakan Injil, melaksanakan misinya dengan “semangat yang mulia, tidak gentar menghadapi bahaya dan berbagai penderitaan.”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Dia mencatat bahwa kakek dan ayah orang suci itu menjadi martir dan ibunya terpaksa hidup sebagai pengemis.

St Andreas Kim, tambahnya, mengajak kita untuk memupuk semangat kerasulan dan menunjukkan bagaimana umat Kristiani dipanggil untuk menyebarkan benih Injil dengan penuh sukacita.

Persatuan dalam Injil

Paus Fransiskus mengatakan Gereja Korea dibangun di atas darah para martir dan perlu diperbarui dengan memanfaatkan akarnya dan mengakui nilai karisma umat awam.

“Kita perlu memperluas ruang kolaborasi pastoral kita, untuk bersama-sama meneruskan pewartaan Injil,” katanya, mengundang para imam, religius pria dan wanita, serta umat awam untuk bekerja sama secara terbuka.

Injil, tambahnya, “tidak pernah memecah belah tetapi hanya mempersatukan. Ia berusaha untuk menjelma dan mendekatkan diri pada setiap budaya, dalam sejarah kita, dengan kelembutan dan semangat pelayanan, tanpa menciptakan kontradiksi, namun selalu membangun persekutuan.”

Baca Juga:  Percakapan Terakhir dengan Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM

Kaum muda mencari wawasan yang lebih luas

Paus mempercayakan keinginan rakyat Korea akan perdamaian kepada St. Andreas Kim Taegon, mengingat bahwa ia menyaksikan perang secara langsung ketika ia belajar di Makau selama Perang Candu.

Sebagai penutup, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa Hari Orang Muda Sedunia berikutnya akan diadakan di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2027.

“Hati kaum muda,” katanya, “dibuat untuk wawasan yang lebih luas.”

Dan beliau mendorong para imam Katolik di Korea untuk “merawat mereka, mencari mereka, mendekatkan mereka, mendengarkan mereka, dan mewartakan kepada mereka keindahan Injil, sehingga mereka dapat mencapai kebebasan batin dan menjadi saksi kebenaran dan persaudaraan yang penuh sukacita.” **

Devin Watkins (Vatican News)/Frans de Sales

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles