HIDUPKATOLIK.COM – Pw SP Maria Berdukacita; 1 Tim 1:1-2, 12-14; Mzm 31:2-3a, 3b-4, 5-6, 15-16; Yoh 19:25-27 / Luk 6:39-42
SELUMBAR adalah lembaran atau serpihan dari suatu benda yang ukurannya terlampau kecil dibandingkan dengan kayu balok. Yesus menggunakan komparasi selumbar dan balok untuk menggambarkan kecenderungan manusia yang sensitif dan mudah terganggu atas kesalahan yang amat kecil dari sesama, namun bebal, kebal dan buta terhadap kesalahan amat besar dari dirinya sendiri.
Sikap tergesa dalam menghakimi dan mengoreksi pihak lain bagaikan menggali lubang yang mengakibatkan kejatuhan bagi diri sendiri. Ibarat orang buta menuntun orang buta, kata Yesus. Mereka dikecam dan disebut oleh Yesus sebagai orang munafik. Orang yang tekun berjuang dan paham betapa sulitnya mengatasi kekurangan diri sendiri, akan lebih berhati- hati dalam menilai kesalahan orang lain.
Hari ini Gereja memperingati Santa Perawan Maria Berdukacita guna menghormati Tujuh Dukacita Maria: pengungsian ke Mesir, Yesus hilang di Bait Allah, nubuat Simeon, perjumpaan dengan Yesus menuju Kalvari, berdiri dekat kayu salib Yesus, memangku jenazah Yesus, dan memakamkan-Nya. Tahun 1814, Paus Pius X menetapkan 15 September sebagai hari untuk merayakan Santa Perawan Maria Berdukacita.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta