HIDUPKATOLIK.COM – Pesta Salib Suci; Bil 21:4b-9; Mzm 78:1- 2, 34-35, 36-37,58; Flp 2:6-11 / Yoh 3:13-17
MASYARAKAT Yahudi menggunakan penyaliban sebagai alat menghakimi dan menghukum. Kematian Yesus mengubah salib menjadi jalan keselamatan yang darinya mengalir hidup kekal bagi orang percaya. Salib yang bagi dunia adalah lambang penghinaan, kini ditinggikan menjadi sumber kemenangan dalam Tuhan. Melalui salib Allah meninggikan Yesus Kristus dan mengaruniakan kepada- Nya nama di atas segala nama.
Santo Maksimilian Kolbe meng- ungkapkan, salib adalah sekolah cinta. Tak seorang pun dapat menjadi pengikut sejati Yesus tanpa memeluk salib. Pada suatu Misa Pesta Pemuliaan Salib Suci, Paus Fransiskus mengatakan, “Misteri Salib adalah misteri besar bagi umat manusia, sebuah misteri yang hanya dapat dihampiri dengan doa dan air mata. Dalam misteri Salib kita menemukan kisah manusia dan kisah Allah”.
Menurut legenda, tahun 326 salib Tuhan ditemukan oleh Santa Helena, ibu dari Kaisar Romawi Konstantinus Agung, saat ia berziarah ke Yerusalem. Atas perintah Kaisar Romawi dan ibunya, di lokasi penemuan itu didirikan dan diresmikan Gereja Makam Kudus sebagai ungkapan iman Gereja dan penghormatan terhadap salib Yesus yang adalah jalan keselamatan. Pembangunan tersebut dikerjakan selama 9 tahun.
Monica Maria Meifung Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta