HIDUPKATOLIK.COM – Hari Biasa; Kol. 1:9-14; Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 5:1-11.
BACAAN Injil hari ini menunjukkan bahwa Petrus mendengar panggilan Yesus di tengah-tengah pekerjaannya sehari-hari, ketika ia melakukan pekerjaannya sebagai nelayan. Yesus, anak seorang tukang kayu dari Nazaret, masuk ke dalam pengalaman Petrus sebagai seorang nelayan. Bahkan, Yesus menasihati Petrus di mana se- harusnya ia menebarkan jala setelah bekerja tanpa hasil sepanjang malam. Nelayan biasanya tidak akan menghargai saran tentang cara menangkap ikan dari seorang anak tukang kayu. Namun, dalam bacaan Injil, Petrus melakukan apa yang disarankan Yesus. Petrus percaya bahwa perkataan orang dari Nazaret ini memiliki kuasa dan wibawa yang istimewa.
Petrus mendengar panggilan Tuhan dalam konteks kegagalan, kegagalan profesional dalam ketidakmampuannya menangkap ikan, dan kegagalan pribadi ketika dia menyadari dirinya sebagai orang berdosa di hadirat Tuhan. Kegagalan Petrus bukanlah halangan bagi Tuhan untuk memanggilnya. Begitu juga dengan kita. Tuhan tidak menunggu kita untuk menjadi sempurna sebelum memanggil kita untuk menjadi pengikut-Nya atau untuk mengambil bagian dalam pekerjaan- Nya. Dia memandang kita untuk memiliki sikap hati seorang Petrus yakni kerendahan hati untuk mengakui kebutuhan kita akan Tuhan dan pengampunan-Nya, dan hati yang murah hati dan roh yang rela.
Romo Yohanes Leonardus Suharno, SX Formator Postulan Serikat Xaverian (SX) – MA Biblical Studies Catholic Theological Union, Chicago