HIDUPKATOLIK.COM – Pada Rabu, 23 Agustus 2023 pagi, di kapel Wisma Immaculata, suasana hening terhampar saat Pastor Pionius Hendi OFMCap, dengan semangat dan penuh keyakinan, menyampaikan homili yang mendalam kepada seluruh peserta INFO JPIC.
Melalui kata-kata bijak dan inspiratif, homili ini membawa cahaya pencerahan tentang arti sejati dalam perjuangan melawan human trafficking dan panggilan kemanusiaan.
Sebelum keberangkatan menuju Rumah Retret Santo Paulus II Anjongan dan ke Rumah Panjang Sahapm, seluruh peserta temu INFO JPIC Indonesia melakukan misa pagi bersama yang dipimpin oleh ketua Panitia, Pastor Pionius Hendi OFMCap.
“Tempatkan Diri dalam Sepatu Orang Lain”
Pastor Pionius Hendi mengingatkan kita akan pentingnya berempati dan memahami perjuangan orang lain.
Seperti sepatu dengan ukuran yang berbeda-beda, sulit bagi kita untuk mengalami perasaan dan posisi orang lain. Namun, dalam pepatah ini, terdapat pesan mendalam tentang bagaimana kita bisa lebih peduli terhadap sesama.
Homili ini merujuk pada bacaan injil hari itu yang menggambarkan panggilan Tuhan seperti seorang tuan rumah yang mencari pekerja di kebun anggur.
Pastor Pionius Hendi membahas makna dari kata “pengangguran” dalam konteks ini, merenungkan mengapa human trafficking masih merajalela. Dia menunjukkan bagaimana ketidaktahuan dan kurangnya keterlibatan menyebabkan masalah ini berlarut-larut.
“Melampaui Batasan: Pelukan Kemanusiaan”
Dengan penuh semangat, Pastor Pionius Hendi menggugah audiensnya. Ia berbicara tentang pentingnya menyerahkan diri sepenuhnya dalam menjawab panggilan Tuhan.
Meski menghadapi rintangan dan tantangan, pastor ini mengajak kita untuk tetap berada pada posisi yang penuh kasih, memahami penderitaan orang lain, dan mengambil tindakan nyata.
Dalam puncak homili, Pastor Pionius Hendi menekankan tentang pentingnya memeluk kemanusiaan.
Dalam melayani korban human trafficking, kita sebenarnya melayani Kristus sendiri. Ia mengajak kita untuk melihat mereka sebagai saudara dan saudari, dan dengan tulus mengemban tanggung jawab untuk menjaga mereka yang lemah dan terpinggirkan.
“Panggilan Tuhan: Mengabdi Tanpa Syarat”
Dalam penutup homili, Pastor Pionius Hendi mengingatkan bahwa panggilan untuk mengabdikan diri adalah panggilan yang mendalam dan penuh arti.
Tanpa mengharapkan imbalan duniawi, kita diajak untuk mengabdikan diri sepenuh hati demi melindungi mereka yang terjebak dalam human trafficking.
Dia meyakinkan kita bahwa dengan sepenuh hati menerima panggilan ini, kita akan diberkati dan dipandu oleh Tuhan sendiri.
Melalui homili yang penuh inspirasi ini, Pastor Pionius Hendi mau menitikberatkan bahwa semangat para peserta INFO JPIC tidak luntur dalam menghadapi kesulitan apapun kedepan dimana misi ini adalah untuk meneruskan perjuangan melawan human trafficking dengan penuh kasih, empati, dan tekad.
Menutup homilinya dia mengingatkan kepada setiap peserta bahwa dalam melayani mereka yang terpinggirkan, mereka juga sedang melayani Tuhan dan menghampiri tujuan yang lebih mulia.
Samuel (Kotributor, Komsos Pontanak)