HIDUPKATOLIK.COM – Memasuki hari terakhir pertemuan INFO JPIC, 25/8/2023 di Pontianak, Minister Provinsi OFM/Ketua JPIC Indonesia, Pastor Mikhael Peruhe mendorong peserta untuk mengambil tindakan konkret dalam mengintegrasikan nilai-nilai Fransiskan dengan semangat Keadilan, Perdamaian, dan Integritas Ciptaan (JPIC).
Pastor Mikhael berbicara tentang warisan spiritual Santo Fransiskus yang menghubungkan Tuhan dengan alam dalam segala aspek pandangan hidupnya.
Dia menegaskan bahwa semangat ini mendorong para Fransiskan untuk memandang semua ciptaan sebagai saudara, menghidupi nilai-nilai kasih dan perhatian terhadap lingkungan.
“Santo Fransiskus menghayati semua ciptaan manusia dan alam sebagai saudara. Maka seluruh gerakan Fransiskan adalah nilai-nilai JPIC,” tuturnya.
Pastor Mikhael menekankan bahwa menjaga lingkungan tidak dapat dipisahkan dari kewajiban untuk melindungi dan memajukan kesejahteraan manusia.
Menurutnya, dalam konteks Kalimantan Barat, yang saat ini menghadapi berbagai tantangan ekologis dan masalah seperti Human Trafficking, peran Gerakan JPIC sangatlah penting.
“Tinggal kita sadari, nilai-nilai Fransiskan itu. Kesetiaan pada hal-hal ini, dan konsistensi yang menjadi penting. Bukan hanya ada seminar tapi ke depan kalau bisa ada kursus-kursus, sebab gerakan kita ini ada dasarnya. Menanamkan semangat JPIC bukan hanya teori tetapi juga wujudnya,” tambahnya.
Gerakan Bersama
Secara terpisah, hal senada disampaikan Bruder Maria Vianny MTB. Dia menekankan pentingnya gerakan bersama untuk membangun kesadaran dan tindakan dalam masyarakat.
Dalam pandangannya, kalangan Fransiskan haruslah mengambil peran aktif dalam merumuskan solusi konkret, bukan hanya berbicara tentang teori, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.
Ia menyoroti bahwa kehancuran lingkungan dan masalah ekologi bukanlah isu terpisah dari isu kemanusiaan, dan kedua hal tersebut perlu diatasi bersama-sama.
Dengan semangat yang tulus dan komitmen yang kuat, Gerakan JPIC di Kalimantan Barat semakin meluas dan mendapatkan dukungan yang semakin besar. Dalam kesatuan tindakan, nilai-nilai Fransiskan bukan hanya akan menjadi teori, melainkan juga akan menjadi panduan untuk hidup yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua ciptaan Tuhan.
Samuel (Kontributor/Komsos Pontianak)