HIDUPKATOLI.COM – Seruan lantang “siap sukseskan Sinode V Keuskupan Denpasar” menggema di aula Gereja Yesus Gembala Yang Baik,Ubung-Paroki Santo Yoseph Denpasar. Ya, selaku Deken Dekenat Bali Timur, Romo Evensius Dewantoro sangat bahagia dan bersama 145 orang peserta pra-Sinode Dekenat Bali Timur dengan lantang menyerukan siap menyukseskan Sinode V Keuskupan Denpasar.
Betapa bersyukurnya mereka karena setelah selama selama 2 hari (Jumat,18/8-Sabtu,19/8) berdiskusi, mereka telah berhasil merekap evaluasi dan masukan dari semua paroki/stasi untuk direkomendasikan ke Sinode V Keuskupan Denpasar. Jumlah peserta sebanyak 145 orang tersebut berasal dari 11 paroki dan 2 stasi termasuk 22 orang Panitia Dekenat Bali Timur dan 8 orang Tim Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar.
Kegiatan hari pertama dibuka dengan Misa. Misa dipimpin oleh Deken Dekenat Bali Timur, Romo Evensius Dewantoro didampingi Ketua Umum Sinode V Keuskupan Denpasar Romo Herman Yoseph Babey dan Pastor Paroki Santo Yoseph Denpasar Romo Yohanes Nyoman Madia Adnyana, SVD.
Selaku tuan rumah, Romo Yohanes Madia Adnyana,SVD menyampaikan ucapan selamat datang. Acara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, Mars Sinode V, dan doa pembuka, sambutan dari Deken Bali Timur dan Ketua Umum Sinode V Keuskupan Denpasar dengan pemukulan Gong.
Dalam sambutannya Romo Evensius Dewantoro mengatakan, “hari ini 11 Paroki dan 2 Stasi di wilayah Dekenat Bali Timur berkumpul untuk melaksanakan pra-Sinode. Sebelumnya, kita telah melaksanakan FGD (Focus Group Discussion) di tingkat KBG (Komunitas Basis Gerejawi), pra-Sinode di tingkat paroki dan stasi.”
“Dengan adanya pra-Sinode ini, sungguh-sungguh dirasakan umat sebagai karya rahmat Tuhan. Jika bukan Tuhan yang membangun maka sia-sialah usaha yang kita lakukan,” ujarnya.
Perjalanan menuju Sinode V Keuskupan Denpasar menurutnya, makin ke sini makin mengerucut dari apa yang sudah dihasilkan untuk di bawa ke Sinode V Keuskupan Denpasar.
“Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh semua paroki/stasi sehingga kita bisa melaksanakan pra-Sinode ini. Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pastor Paroki Santo Yoseph Denpasar bersama Pastor Rekan, DPP Santo Yoseph Denpasar dan Panitia yang telah menyiapkan segalanya dengan baik,” ungkapnya.
Ketua Umum Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar, Romo Herman Yoseph Babey mengatakan, “Kita patut bersyukur atas semua pencapaian yang sudah kita alami dalam persiapan di masing-masing Paroki/Stasi sehingga dapat dilaksanakan pra-Sinode di Dekenat Bali Timur.”
Di tingkat KBG dan paroki, menurutnya, ada umat mengatakan “ini baru namanya Sinode”, karena mereka dapat berkumpul bersama dan bisa menyampaikan evaluasi dan harapan sesuai tema Sinode V Keuskupan Denpasar yakni, ”Bangkit dan Bergerak Bersama demi Terwujudnya Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi, Misi”. Lebih lanjut umat itu mengatakan, “Apakah kami boleh dapatkan hasilnya romo?”.
“Dengan pertanyaan itu maka dalam dua hari ini, kita harus memanfaatkan waktu dengan baik untuk berdiskusi dan merumuskan bersama apa yang telah disuarakan oleh umat dan akan kita bawa ke Sinode V Keuskupan Denpasar nanti,” katanya.
Sedangkan, Ketua Tim Perumus Romo Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD bersama panitia telah berupaya keras merekap hasil pra-Sinode menyangkut evaluasi pelaksanaan tema Pastoral hasil Sinode IV Keuskupan Denpasar periode 2018 – 2022, dan masukan,cita-cita dan harapan umat tentang tema yang diusung dalam Sinode V Keuskupan Denpasar.
Kerja keras Tim Perumus mulai dari persiapan sampai menghasilkan dua dokumen yang dibagikan kepada peserta.
Beberapa catatan kritis disampaikan oleh Romo Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD bahwa dalam merekap laporan dari paroki/stasi, ditemukan beberapa kesulitan.
Pertama, ada beberapa paroki/stasi yang terlalu kreatif membuat format sendiri atau format yang berbeda dari yang sudah disiapkan oleh Panitia Sinode V Keuskupan Denpasar dan itu sangat menyusahkan tim perumus.
Kedua, ada laporan paroki yang hilang/kosong.
Ketiga, ada soal keragaman/kontradiksi dari hasil yang dirumuskan pada hal keragaman itu terjadi dalam paroki yang sama.
Ketua SC Panitia Sinode V, pada hari kedua, mengingatkan para peserta mengenai sebuah kata kunci dari Gereja Sinodal, yakni “Jika anda ingin berjalan cepat maka berjalanlah sendirian, tetapi jika anda ingin berjalan jauh maka berjalanlah bersama-sama. Saat ini kita sedang memikirkan dan merumuskan arah ke depan dari Gereja kita, sesuatu yang sifatnya jangka panjang (5 tahun), jadi kita perlu berjalan bersama, membutuhkan pemikiran bersama dan langkah bersama dalam merumuskan Arah Dasar, Visi dan Misi Keuskupan Denpasar untuk periode 5 tahun mendatang(2024-2028),” katanya.
Setelah diskusi kelompok dilanjutkan dengan pleno utuk mendengarkan laporan hasil diskusi kelompok dan penetapan hasil pra Sinode Dekenat Bali Timur. Hasil pra-Sinode Dekant bali Timur menangkut 5 permasalahan pokok yang disuarakan oleh umat.
Acara hari kedua diakhiri penadatangan Berita Acara Penetapan Hasil pra-Sinode Dekenat Bali Timur. Sesudahnya dilanjutkan dengan Misa penutup dipimpin oleh Romo Babey didampingi Romo Evensius Dewantoro dan Romo Laurensius I Ketut Supriyanto, SVD
Blasius Naya Manuk (Denpasar)