HIDUPKATOLIK.COM – Pw SP. Maria, Ratu. Hak.6:11-24a; Mzm.85:9,11-12,13-14; Mat.19:23-30
PENOLAKAN orang muda menerima tawaran menghidupi hidup sempurna menjadi kesempatan bagi Yesus memberi suatu pengajaran dengan perumpamaan unta masuk lobang jarum. “Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum.” Unta dengan bentuk badannya sungguh gambaran yang mengundang permenungan yakni: kepala kecil, leher panjang, langsing, badan besar, dan ada lagi semacam bukit di punggungnya. Ada kesulitan tersendiri bila melewati lubang.
Gambaran ini hendak mengatakan, bila seseorang dirasuki dan dikuasai harta- material akan sulit mendekatkan diri pada Tuhan. Yesus hendak mengawaskan dan mengingatkan kelekatan (keterikatan) yang berlebihan dengan keduniawian. Kekayaan itu tidak salah. Manusia harus hidup sejahtera (makmur). Tetapi tidak menjadi halangan untuk yang lain dan tidak merugikan siapa pun. Kaya harus disyukuri tetapi tidak menjadi tamak.
Hari ini Gereja memperingati Santa Perawan Maria – Ratu. Untuk menyikapi hidup ini, kita pantas bercermin kepada Bunda Maria sebagai teladan orang beriman yang tulus, karena kepasrahan dan penyerahan dirinya kepada kehendak Allah. Bunda Maria memang menjadi pribadi yang istimewa dan mengenakan dandanan yang selalu sesuai dengan kehendak Allah. Kata menyatu dengan perbuatan dan sikap hidup sederhana sebagai hamba Tuhan. Sebagai orang beriman Katolik pantaslah bercermin kepada Bunda Maria dan bangga disebut sebagai putra-putri Maria.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)
Semua manusia pasti begitu tak terkecuali saya. Maafkan saya Tuhan