HIDUPKATOLIK.COM – Pw St. Pius X. Hak.2:11-19; Mzm.106:34- 35, 36-37, 39-40, 43ab, 44; Mat.19:16-22
SEORANG muda menemui Yesus untuk minta pendapat tentang perbuatan baik apakah yang harus dilakukannya untuk beroleh hidup kekal (Mat.19:16). Dalam hidupnya, dia sudah melakukan dan menuruti perintah Tuhan yaitu hukum kasih, tetapi dia masih bertanya, “apa lagi yang harus diperbuatnya”. Yesus memberi nasihat, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku” (Mat.19:21).
Mendengar nasihat penyerahan total ini, si pemuda sedih. Pikirannya masih diliputi hal duniawi padahal dia bercita- cita tinggi untuk menggapai yang luhur dan mulia. Kelekatan pada duniawi terkadang menjadi penghalang untuk mengikuti kehendak Tuhan.
Perkatan ini baiklah direnungkan, “Hati-hati dengan milikmu, jangan sampai berakhir apa yang kau miliki, memilikimu.” Memang bila orang mendasarkan diri pada standar bahagia menurut dunia ini, boleh jadi akan berakhir dalam kegelisahan, derita, dan kesedihan. Tetapi mendasarkan hidup atas iman kepada Tuhan akan menjalani hidup dengan sukacita dan seturut kehendak Allah.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)