HIDUPKATOLIK.COM – Kebaikan Allah mengandaikan setiap orang mau terbuka, saling mendukung, memahami antar sesama. Maka niat untuk memecah bela persaudaraan, mau mencerai-beraikan semangat persaudaraan adalah tanda orang tidak setia pada kebaikan Allah.
Demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI, Romo Hans Jeharut dalam khotbah Misa Pemberkatan Gedung Sekretariat Pesparani III yang berlokasi di Gedung IGG/Jiwasraya lt. 2, RP Soeroso, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat, (18/8/2023).
Romo Hans melanjutkan, kebaikan Tuhan itu menuntut setiap orang untuk berbesar hati menerima setiap perubahan yang terjadi, termasuk segala skenario dan rencana yang bisa saja berubah sesuai situasi.
Menghubungkan dengan persiapan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III di Provinsi DKI Jakarta pada Oktober 2023 mendatang, Romo Hans mengharapkan kerja sama yang baik dari LP3KN-LP3KD, dan Panitia Pesparani III, adalag bentuk perwujudan kasih setia Tuhan.
“Apapun situasi kita, perbedaan pendapat dan kecemasan yang kita alami, keinginan masing-masing yang membuat relasi antar setiap pengurus menjadi renggang, apapun itu hendaknya kita sadar bahwa kekal abadi kasih setia Tuhan,” ungkap Romo Hans.
Hadir dalam Misa ini, panitia Pesparani III DKI Jakarta, pengurus LP3KD, dan LP3KN. Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi, Romo Riston Situmorang dalam pengantar Misa mengharapkan keterbukaan hati dan kedewasaan iman untuk menyukseskan Pesparani Nasional III.
“Pesparani akan sukses karena kerja sinergitas dan aksi kolaboratif antar semua unsur baik KWI, Bimas Katolik, dan umat Awam,” ungkapnya.
Senada dengan ini Ketua Panitia Pesparani Nasional III Sebastian Salang mengatakan senang bisa berjumpa lagi setelah sekian lama rapat panitia di tempat lain.
“Semoga dengan Sekretariat Pesparani ini, Pesparani Nasional III di Provinsi DKI Jakarta semakin jelas,” ungkap Sebastian sambil mengatakan, sekretariat adalah rumah bersama kita.
Sebutnya lagi, kehadiran para Romo, semoga memberi kekuatan kepada panitia bahwa Pesparani ini akan berjalan. “Koordinasi ini diharapkan bisa berjalan dengan baik sehingga tidak ada yang merasa diri menjadi ‘bos’ bagi yang lain.”
Yusti H. Wuarmanuk
Luar biasa,
Semoga dg Perayaan Ekaristi Kudus ini, manyadarkan semua pihak bahwa keterlibatan dlm kegiatan persiapan Pesparani ini adalah ujian iman. Apakah kita sungguh2 mau melayani dan saling mengasihi.
Tuhan mungkin sedang kasi kita ujian; laksanakan pekerjaanKu ini (Pesparani III) utk memuliakan Bapa di Surga. Lalu Tuhan utus orang2 baik membantu sokongan dana sekian miliar (Pemda DKI konon katanya sekitar 40 miliar, Pemerintah Pusat sekitar 4 milar). Dimanakah sesungguhnya hati kita terpaut? Di angka2 miliaran atau tugas yg diemban?
Ingatlah ketika Musa turun dari Gunung Sinai, ditemukannya bangsa Israel telah menyembah “patung lembu emas”. Sesembahan baru mereka. Tidak lagi kepada Allah yg membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Kisah ini mengajarkan kita utk tidak mudah silau dg fasilitas yg disediakan manusia, tetapi tetap teguh kepada Dia yg telah mengasihi kita dan mengorbankan nyawa-Nya.
Semoga dg perayaan Ekaristi ini mengingatkan kita akan pengorban Yesus Kristus. Artinya keterlibatan dlm kegiatan Pesparani ini adalah pengorbanan, bukan cari untung. Berkorban utk kebesaran nama Gereja Katolik. Amanat ini ada di pundak LP3KN, LP3KD dan Panitia. Kalau gagal, 3 pihak inilah yg bertanggungjawab. Kalau berhasil tentu mengharumkan nama Gereja Katolik. Itulah indahnya pengrobanan.
Seorang Ibu merasakan betapa sakitnya saat melahirkan, tetapi dia melupakan semua kesakitan itu dan bahagia ketika buah hati yg dinantikan itu telah lahir. Semoga pengorbanan Panitia, LP3KD, LP3KN dan semua pihak membawa sukacita bagi kita semua.