web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Romo Yos Bintoro: Dari Seorang Pemimpin Dibutuhkan Semangat Pengorbanan

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – “Dari diri seorang pemimpin dibutuhkan heroisme, semangat pengorbanan seperti Yesus. Jadi, saat menghadapi ribuan orang bermodal dua ekor ikan dan lima potong roti seperti Yesus, seorang pemimpin harus siap ‘memberi makan,”ujar Romo Yos Bintoro selaku Kepala Paroki Santo Agustinus Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur saat memberikan pengarahan usai Misa Peresmian Lingkungan Santo Andreas Rasul, Paroki Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (7/8/2023).

Menurut Romo Yos, yang juga Wakil Uskup di Lingkungan TNI-Polri atau Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), memberi makan tidak dalam artian leksikal tapi dalam mutu pelayanan dan pengorbanan kepada umat di bidang rohani maupun jasmani di lingkungan di mana ia mengemban tugas yang dipercayakan.

Baca Juga:  CERITA NATAL TAHUN INI (Oleh: A.M. Lilik Agung)

“Salah satu tugas seorang pemimpin itu mengubah. Kalau tidak mengubah, dia bukan pemimpin. Yesus adalah pemimpin karena Yesus mengubah. Para murid Yesus juga menjadi pemimpin karena mereka mengubah,” katanya.

Romo Yos mengatakan, dari diri seorang pemimpin juga dituntut sikap dan sifat siap mengalah dalam kondisi apapun meskipun memiliki agenda pribadi maupun kantor yang menumpuk semata demi lingkungan atau organisasi di mana ia diberi kepercayaan umat sebagai pemimpin. Pemimpin rela memberikan, mempersembahkan yang terbaik dari mutu kepemimpinan dan pelayanan yang dimiliki demi orang banyak yang dipimpinnya.

“Satu hal paling penting seorang pemimpin adalah menjadi pelayan yang memuliakan orang lain, kepemimpinan yang melayani. Jadi pemimpin itu memberikan contoh, teladan, dan pelayanan sebagai hal utama. Pemimpin memandang orang lain lebih utama daripada diri sendiri,” katanya.

Baca Juga:  CERITA NATAL TAHUN INI (Oleh: A.M. Lilik Agung)

Romo Yos meminta agar contoh, teladan, dan semangat pelayanan merupakan tradisi Gereja Katolik yang diwariskan turun temurun.

“Jadi, kalau ditanya apa resep atau kiatnya, katakan saja, kiatnya adalah kepemimpinan yang heroik, yang memberi contoh dan teladan sebagai keutamaan,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles