HIDUPKATOLIK.COM – Bil.13:1-2a, 25-14:1, 26-29, 34-35; Mzm.106:6-7a, 13-14, 21-22, 23; Mat.15:21-28
ORANG Israel sudah dihantar ke depan gerbang Tanah Terjanji (Kanaan) oleh Allah. Namun, akibat ketidakpercayaan bangsa yang bebal hati itu, mereka akhirnya harus menghadapi kenyataan yang sangat pahit: semua yang berusia 20 tahun ke atas (kecuali Kaleb dan Yosua) akan mati di padang gurun. Ini bukan karena Allah ingkar janji, melainkan karena bangsa Israel tidak mau percaya kepada Allah. Mereka takut dengan bayang- bayang kecemasan mereka sendiri.
Sebaliknya, justru perempuan Kanaanlah menikmati keselamatan dari Allah. Bangsa Israel menolak tawaran keselamatan, bangsa asing (wanita Kanaan) justru mencari dan men-dapatkannya. Yesus takluk atas kepercayaan penuh kerendahan hati dari wanita asing sehingga me- ngaruniakan kesembuhan kepada anak perempuan tersebut. Bangsa terpilih menolak, bangsa kafir menerima.
Sejarah keselamatan manusia memang misterius, direncanakan oleh Tuhan, namun harus dieksekusi secara bebas oleh manusia. Bagaimana manusia menyikapi rencana tersebut, ke situlah hasil akhirnya bermuara. Kita mungkin bisa kehilangan berkat Tuhan, karena ketakutan manusiawi kita, “kelogisan” kita. Berkat yang seharusnya milik kita akhirnya mendarat di tempat lain, karena Allah menemukan iman yang benar dalam diri orang lain.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak