HIDUPKATOLIK.COM – Pw. St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Bil.12:1-13; Mzm.51:3-4, 5-6a, 6bc-7, 12-13; Mat.15:1-2, 10-14.
KEEGOISAN diri itu virus yang melekat di dalam diri manusia, termasuk kaum pilihan Allah. Harun dan Miryam, saudara-saudari Musa, iri hati kepada Musa, karena Musa mempunyai keistimewaan. Musa boleh berbicara berhadapan langsung dengan Allah tanpa takut mati. Atas dosa iri hati itu Allah marah kepada keduanya dan Miryam mendapatkan hukuman penyakit kusta. Mengerikan! Walau begitu, Musa di dalam kelembutannya tidak bersuka ria atas hukuman Allah itu, tetapi memohon belas kasihan bagi keduanya.
Orang Farisi pun tidak suka kepada Yesus dan murid-murid-Nya, entah karena iri hati melihat kepopuleran Yesus di kalangan orang banyak atau pun karena sikap bebas Yesus dalam menafsirkan hukum Taurat yang dianggap “nyeleneh”. Kecaman mereka terhadap “kenajisan” murid- murid Yesus dijawab dengan balasan telak oleh Yesus, “Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan, melainkan yang ke luar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”
Hari ini Gereja memperingati Santo Dominikus, imam Spanyol, yang berjuang membela kebenaran Ilahi, kebenaran Kitab Suci. Dominikus membela kebenaran Allah melalui khotbah dan pengajaran dari mimbar- mimbar gereja dan ruang akademis. Hendaknya kita, Gereja yang mengikuti Yesus – Jalan, Kebenaran, dan Hidup – tetap juga hidup dalam kebenaran Injili yang konkret, dan bukan dalam kemunafikan maupun iri hati yang merusak persatuan, perdamaian dan persaudaraan.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak