HIDUPKATOLIK.COM – Bil.11:4b-15; Mzm.81:12-13, 14-15, 16- 17; Mat.14:13-21
BANGSA Israel seharusnya bersyukur atas kasih Allah yang menyediakan manna di padang gurun. Bayangkan, andaikata mereka (600 ribu orang lebih) harus membuat roti sendiri. Siapa bisa menyediakan gandum tanpa henti? Dari mana uang untuk membelinya? Mana guci untuk menyimpannya? Betapa susahnya! Allah menghilangkan semua kerepotan ini dengan menurun-kan manna tiap hari. Orang Israel cukup mengumpulkan setiap pagi dan mengolahnya. Siap disantap! Namun, mereka tetap mengeluh sampai Musa kehabisan kesabaran dan mengeluh kepada Allah.
Kebaikan Tuhan kembali ditunjuk- kan Yesus saat melihat ribuan orang kelaparan, karena mengikuti-Nya. Hanya dengan 5 buah roti dan 2 ekor ikan dengan ucapan syukur kepada Allah, Ia mengenyangkan 5000 ribu laki-laki, tidak termasuk wanita dan anak-anak, bahkan ada lebih 12 bakul roti. Santapan dari Tuhan penuh kasih. Apa balasan orang Israel? Yesus diserahkan kepada Pontius Pilatus untuk disalibkan…!
Kita, Gereja pun, menerima lebih hebat lagi, sebab kita bisa menerima Tubuh Kristus sendiri dalam Perjamuan Ekaristi, setiap hari. Perjamuan kurban penuh kasih dari Tuhan untuk keselamatan Gereja-Nya. Apa balasan kita? Mengeluh? Menyerahkan Yesus kepada musuh? Atau bersyukur atas kasih Tuhan dengan tekun dan setia mewujudnyatakan iman kita?
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak