HIDUPKATOLIK.COM – Im 25:1.8-17; Mzm 67:2-3.5.7-8; Mat 14:1-12
BANGSA Israel memiliki peraturan khusus lain mengenai Sabat, yang membedakan dirinya dari bangsa- bangsa yang lain. Mereka diminta untuk menghitung tujuh tahun Sabat dan menguduskan tahun yang kelima puluh dengan cara memberikan kebebasan kepada negeri itu dan penduduknya. Tahun tersebut adalah tahun Yobel, dimana mereka dipulihkan Tuhan kembali pada keadaan rahmat awali sesuai dengan martabatnya. Mereka diminta untuk tidak merugikan sesama, memberikan istirahat pada tanah, menghapus hutang dan membebaskan budak.
Dasar dari tahun Yobel ini tidak lain adalah iman akan satu-satunya Allah, “Akulah Tuhan, Allahmu” (Im. 25:17). Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir dan memberikan tanah seperti yang telah dijanjikan-Nya. Dengan demikian Tuhan menghendaki agar bangsa Israel sadar, terbebas dari rutinitas kerja, memiliki masa untuk menikmati berkat yang telah diterima dengan rasa syukur dan sukacita yang besar. Manusia diajak pula untuk mengelola tanah itu dengan baik, lepas dari sikap ketamakan untuk menguras hasil tanah.
Tuhan telah memberikan kepada kita berkat dan rahmat yang kita butuhkan setiap hari di dalam hidup ini, bahkan secara melimpah. Karena itu, kita akan menggunakan pemberian Tuhan dengan lebih bertanggung jawab dan bersikap murah hati kepada sesama yang membutuhkan.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat
