HIDUPKATOLIK.COM – Diklat dibuka oleh Vikaris Jendral Keuskupan Atambua (Vikjen KA), Pastor Vinsensius Wun, SVD dengan Ekaristi bersama di Emaus Pastoral Central (EPC), Rabu (2/8/2023).
Pastor Vinsensius menegaskan bahwa di era ini begitu banyak orang berebutan dan berjuang untuk menjadi kaya akan materi, tetapi sedikit sekali yang berjuang untuk menjadi kaya dalam iman sepanjang ziarah hidup beriman.
Tambahnya lagi, begitu banyak orang beriman yang lupa diri, hingga akhirnya mengalami krisis dan kekeringan dalam hidup. Kitab Suci yang diyakini sebagai sumber pengetahuan dan kekuatan iman akhirnya menjadi asing dan tak menarik lagi dalam pengaruh arus zaman.
“Maka harapan Gereja Regio Nusra, semoga diklat ini sungguh menjadi bekal berharga yang mampu kalian bawah pulang dan bagikan kepada semua umat Allah dalam wilayah pelayanan dan karya kerasulan kitab suci di tempat tugas kita masing-masing,”ujarnya.
Ketua Komisi Kitab Auci Keuskupan Atambua sekaligus Anggota Dewan Lembaga Biblika Indonesia (LBI), Pastor Yohanes Elfridus Pilis juga menandaskan bahwa berdasarkan pengalaman dan hasil evaluasi, salah satu kendala dalam proses karya kerasulan Kitab Suci misalnya dalam Bulan Kitab Suci dan sharing Kitab Suci sering terjadi kemacetan karena minimnya fasilitator yang mampu memfasilitasi umat untuk memahami Kitab Suci dengan baik.
“Maka tujuan diklat ini adalah memfasilitasi para fasilitator untuk menjadi pribadi yang handal, terampil dan kreatif sehingga mampu membuat karya kerasulan Kitab Suci menjadi lebih hidup dan menarik dalam karya Kerasulan Kitab Suci di tengah umat nantinya”, tambah Pastor Jhon Pilis.
Peserta diklat 94
Laporan Beny Akoit (Komsos Atambua)