HIDUPKATOLIK.COM – Uskup Demetrio Fernández dari Córdoba, Spanyol, merenungkan Hari Orang Muda Sedunia (WYD) yang akan dimumulai 1/8/2023 di Lisbon, Portugal, dalam surat mingguannya baru-baru ini, mengatakan bahwa kaum muda “tidak membutuhkan reefer, kondom, atau alkohol untuk mengalami kegembiraan yang tak terlupakan.”
Memperhatikan bahwa WYD menanamkan dorongan penginjilan pada anak-anak dan remaja, uskup berkata, “Ada banyak manfaat bagi mereka untuk menyanyi, menari, memuja Tuhan, mengaku dosa, dan berpartisipasi dalam Ekaristi. Artinya, bersenang-senang justru karena mereka orang Kristen.”
Ini juga merupakan hal yang positif, katanya, bagi mereka yang menghadiri WYD “untuk melihat Gereja universal, muda, dinamis, menjalani hari-hari persekutuan dan perjumpaan dengan orang muda lainnya dari seluruh dunia, disambut oleh keuskupan seolah-olah mereka adalah anak-anak mereka.”
Tema WYD 2023 di Lisbon diambil dari Injil menurut St Lukas: “Maria bangkit dan bergegas.”
Fernández mencatat bahwa setelah pengumuman kepada Perawan Maria tentang konsepsi Kristus yang ajaib dan bahwa kerabatnya St. Elizabeth sedang hamil, “Maria tidak tinggal di rumah dengan damai menikmati pesan malaikat, tetapi dia bangun dan pergi tanpa penundaan untuk meminjamkan sebuah tangan.”
“Gerakan Maria ini menentukan nada untuk WYD di Lisbon 2023 ini,” jelasnya.
Waktu untuk panggilan
Fernández berfokus pada penekanan pada panggilan di WYD sejak “Yesus Kristus terus memanggil kaum muda, dia mengandalkan mereka untuk membangun Gereja-Nya dan membarui dunia.”
Undangan ini dapat terjadi bagi banyak orang “melalui jalan pernikahan Kristen” karena Hari Orang Muda Sedunia “adalah tempat perjumpaan, pengenalan diri, komitmen,” di mana “banyak pacaran telah dimulai atau telah dikukuhkan.”
Banyak orang lain “(Tuhan) memanggil untuk hidup bakti,” Fernández menjelaskan, dalam komitmen untuk “bersama Dia secara eksklusif” dan untuk mengikuti Dia dalam “kemiskinan, kesucian total, dan ketaatan. Ini adalah kehidupan religius, yang sangat dibutuhkan oleh Gereja dan yang sangat bermanfaat bagi umat manusia,” tegasnya.
“Banyak orang lain,” kata uskup, “dipanggil ke imamat pelayanan, untuk memperpanjang Yesus dalam sakramen, terutama dalam Ekaristi dan pengampunan, dosa untuk menemani umat suci Allah.”
Maka uskup mendorong semua peserta untuk menghadapi “pertanyaan yang tak terhindarkan,” yaitu “Rencana apa yang Allah miliki bagi saya, untuk membuat saya bahagia, untuk melayani Gereja-Nya dan dunia saat ini?” **
Nicolás de Cárdenas (Catholic News Agency)/Frans de Sales