HIDUPKATOLIK.COM – Gereja Katolik Santo Yusuf Ambarawa, Keuskupan Agung Semarang mengadakan Pentas Kesenian dan berbagai agama di sekitar Kecamatan Ambarawa, Minggu (16/7/23). Kegiatan ini diikuti 11 penampil dari sekolah katolik, kegiatan lingkungan gereja Katolik dan kesenian dari berbagai agama/kepercayaan yang ada bertujuan untuk semakin memupuk keharmonisan kehidupan beragama. Kegiatan dengan nama “ Srawung Agawe Rukun,” menarik karena dihadiri masyarakat umum dan tokoh-tokoh masyarakat dan keagamaan.
Menurut Koordinator acara, Yuliadi Supriyono, kegiatan ini bertujuan merayakan kerukunan antarumat beragama selama ini di Ambarawa serta menjaga hubungan komunikasi dan keharmonisan antarumat. Kegiatan di laksanakan dari jam 09.00 – 12.00 WIB di halaman Parkir Timur Gereja dan SPP Kanisius Ambarawa.
Turut hadir dalam acara adalah perwakilan FKUB Kabupaten Semarang, Camat Ambarawa dan Lurah Kupang, tokoh-tokoh agama di Ambarawa, perwakilan Banser dan Ansor Ambarawa, perwakilan aktivis kemasyarakatan ambarawa serta umat katolik Ambarawa sendiri. “Kegiatan ini semakin menunjukkan harmonisasi kerukunan beragama di Kota Ambarawa dan bisa menjadi contoh pentingnya hidup rukun tanpa memandang agama, ras dan golongan,” ucap umat Lingkungan Bernadette, Bawen ini.
Berbagai kelompok yang tampil meliputi Legato Music School, siswa SD Katolik di Paroki Ambarawa, Pendampingan Iman Anak (PIA) Paroki, Angklung Lintas Iman Wijaya Kusuma, Kampung Rapet Banyubiru, Kontingen Islam kesenian Najrak dari Dusun Gertas, Brongkol, Banyubiru, dari kelompok agama Buddha tari menyambut Pangeran Siddharta dari umat Budha Bdono, Tari Gunungan dari umat Hindu Desa Asinan, Bawen, dari umat Kristen Tamborin dan Pujian dari BKSAG Ambarawa, dari umat Konghucu Barongsai dari Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa serta bidang paguyuban Paroki St. Yusup Ambarawa/Sanggar Tari Kemrincing.
Salah satu umat yang menonton, Leocadia Iriyaningsi memberi kesan bahwa kegiatan ini sangat apik dan menarik. Selain memperkaya pengetahuan budaya agama lain juga memupuk persaudaraan yang hakiki. “ Kegiatan yang menginspirasi bahwa kerukunan menimbulkan kedamaian sehingga bisa saling menghargai dan menghormati,” ujar umat Lingkungan Fabianus Paroki Santo Yusup Ambarawa ini.
F.X. Triyas Hadi Prihantoro (Kontributor, Semarang)