HIDUPKATOLIK.COM – “Berapa jam jarak tempuh dari Sintang ke kampungmu?”
Itulah pertanyaan yang terlontar dariku saat berbincang dengan seorang OMK dari Baning Panjang, Kabupaten Sintang. Sore itu, kami tengah membahas materi yang hendak aku bagikan pada mereka.
“Satu setengah jam. Bila di simpang ke kampung kakak mau dijemput kabari saja,” pesannya.
Lima hari pasca perjumpaan kami, aku berangkat ke kampung halamannya. Cuaca tampak bersahabat, langit biru berpadu awan putih yang indah. Matahari pun bersinar cerah. Aku mengendarai motorku dengan gembira. Sudah lama tidak berpetualangan seperti ini. Apalagi ada misi berbagi. Maka, aku bersemangat sekali.
Benarlah apa yang dikatakannya, aku perlu waktu sekitar satu setengah jam berkendara. Mungkin karena tidak hapal jalan, aku tidak dapat memacu kendaraan dengan cepat. Terlebih, tiga kilometer untuk masuk ke kampungnya jalanan berbatu.
Setibanya di lokasi kegiatan, sudah terlihat kesibukan panitia untuk acara pembuka Ekaristi Kaum Muda (EKM) Paroki Lebang. Misa pukul 17.00 WIB, kata mereka. Aku pun menuju ke rumah seorang OMK dan bersiap untuk menghadiri misa.
EKM kali ini tergolong menarik. Pertama, mereka mengambil konsep live in. Sekitar 130 OMK Se-Paroki Lebang yang hadir tinggal bersama umat Stasi Baning Panjang. Ada 18 Kepala Keluarga yang menampung mereka dan 1 keluarga campuran Katolik-Islam. Kedua, kegiatan berlangsung bertepatan dengan jadwal gawai di stasi-stasi. Para OMK ini tertantang untuk membuat pilihan bagi diri mereka sendiri. Ikut pesta panen atau EKM.
Pukul 17.00 WIB gereja mulai dipadati oleh peserta, panitia, dan umat. Misa dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Lebang (Marselinus Ngebu, SMM), Pastor Rekan (Oktavianus Klido Wekin, SMM) dan seorang frater dari Stasi Baning Panjang (Frater Alexandro Yulianto Mawo Radho). Dalam sambutan singkat, Pastor Marsel mengungkapkan bahwa pendampingan kaum muda menjadi prioritas Paroki Lebang. Dan ia pun salut dengan OMK yang mau hadir meski ada banyak gawai di kampung-kampung. “Selamat untuk kalian, nikmati semua proses ini selama beberapa hari,” pesannya.
Ketika misa sudah berakhir, aku berkesempatan berbincang dengan OMK dari Stasi Sungai Labi. Mereka menempuh perjalanan 1,5 jam untuk tiba di pusat kegiatan. Jalan berlumpur menjadi sahabat perjalanan.
“Kenapa mau hadir?” tanyaku penasaran pada seorang peserta.
“Pertama, karena aku suka ikut kegiatan rohani. Kedua, bisa menambah pengalaman iman. Ketiga, pengen dapat pengalaman baru dari tempat baru,” cerita Maria yang masih berusia 19 tahun. Semangat ia dan teman-temannya sungguh menguatkan diriku pula.
*
Hari berganti, pukul 4 pagi terdengar bunyi dering telpon. Ibu Sopia pemilik rumah tempatku menginap mengangkat telpon. Katanya, ia diminta datang ke gedung sekolah dasar samping gereja untuk menyiapkan sarapan pagi peserta dan panitia. Maka, bergegaslah ia. Meski ini kegiatan orang muda, partisipasi ibu-ibu sangat luar biasa. Mereka terlibat di seksi konsumsi dan begitu tulus memberi waktu menyiapkan makanan dan minuman untuk semua yang hadir, termasuk diriku. Aku menyukai masakan mereka dan makan dengan lahap.
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Selesai animasi, peserta masuk ke gereja untuk mendengarkanku berbagi pengalaman: Penghayatan Iman Kaum Muda, begitu temanya. Aku punya waktu sekitar 1,5 jam. Aku berbagi dua hal pada mereka, pengalaman menulis yang membawaku pada kecintaan membaca Kitab Suci dan Mencintai Doa Rosario. Setelahnya, pengalaman melayani di Rosary of Life (ROL) selama lebih dari tiga tahun. Di bagian ini, seorang Admin ROL- Amoi pun ikut berbagi kisahnya melayani. Tak hanya itu, dua orang peserta juga berani maju dan berbagi pengalaman iman kepada teman-teman yang mendengarkan. Salut dengan mereka.
Sejujurnya, petualangan kali ini merupakan yang pertama di tahun 2023. Aku bahagia dan bersyukur dapat berjumpa dengan OMK dan para umat di sana, berproses bersama-sama dan belajar dari semangat mereka yang melayani dengan tulus.
Aku percaya, pasca EKM ini tiap OMK akan mengambil perannya masing-masing untuk mewujudkan tema EKM: Bangkit, Bergerak dan Bersaksilah!
Angela Januarti (Kontributor, Sintang, Kalbar)