HIDUPKATOLIK.COM – “Saudara-saudariku kaum muda yang hadir di sini, maupun yang mengukuti secara live streaming, saya ingin mengajak anda sekalian untuk meneladani kesucian Bunda Maria yang menjadi tema pertemuan OMK, Indonesian Youth Day III di Palembang ini, dan saya akan meluaskannya juga meneladani Santo Yosep,” ungkap Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam homilinya pada Perayaan Ekaristi Pembuka IYD 2023 di GOR Dempo, kompleks Jakabaring Sport City, Senin (26/6/2023) petang.
Tampak hadir mendampingi Mgr. Yohanes sebagai konselebran adalah 14 Uskup, 5 Vikjen mewakili Uskup yang berhalangan, 2 sekretaris Keuskupan dan puluhan imam lainnya. Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh sekitar 2000 umat, 1500 di antaranya adalah peserta yang berasal dari 37 Keuskupan di Indonesia. Hadir pula biarawan dan biarawati dari berbagai tarekat, baik yang berkarya di Palembang maupun yang datang sebagai pendamping kontingen dari masing-masing keuskupan.
Usai Perayaan Ekaristi, kegiatan dilanjutkan dengan opening ceremony yang dibuka dengan Tarian sambut khas Sumatera Selatan, yaitu Tari Gending Sriwijaya. Acara opening ceremony diisi dengan pementasan drama tentang kisah panggilan Bunda Maria, tarian tradisional, dan sejumlah sambutan. Tampak hadir dari unsur pemerintahan dalam pembukaan ini antara lain pelaksana tugas Dirjen Bimas Katolik RI, Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, Asisten I Gubernur Sumatera Selatan, Edward Chandra, dan Ketua DPRD Sumatera Selatan, R. Anita Noeringhati, Kepala Bappeda Sumatera Selatan, Regina Ariyanti.
Dalam sambutannya, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC menyampaikan sapaannya kepada orang muda peserta IYD 2023 Palembang. “Di sana ada tertulis orang muda bisa. Maka orang muda bisa bekerja, bisa berdoa, bisa belajar, bisa makan, bisa menyanyi, bisa menari. Lalu tidak bisanya apa? Nggak bisanya hanya satu yaitu diam”, kata Mgr. Anton.
Lebih lanjut Bapa Uskup menyampaikan bahwa tidak bisa diam merupakan tanda baik, karena hal itu menjadi identitas bagi orang muda yang identik dengan tidak diam, bergerak, hidup. Maka kalau ada orang tua yang sudah pensiun lalu bergerak ke sana ke mari dan kita berkata luar biasa punya semangat muda. Maka orang muda identik dengan bergerak”, tegas Mgr. Anton.
Lebih lanjut Uskup juga menegaskan tentang makna perjumpaan OMK di Palembang. “Perjumpaan orang muda di Palembang bukan sekedar selebrasi, tetapi merupakan kesempatan berahmat untuk mencari inspirasi, berdiskusi, sekaligus berekplorasi tentang pengalaman-pengalaman baik di antara orang muda bukan hanya orang Katolik, tetapi juga orang muda dari lintas agama, lintas budaya, lintas suku se-Indonesia, dengan harapan sebagaimana Maria mendapat kabar dari Malaikat Gabriel, lalu mengandung Putera Tunggal Tuhan, lalu membawa kabar gembira itu kepada Elisabet, demikian pula IYD 2023 ini menjadi peristiwa malaikat Gabriel memberikan warta gembira kepada OMK Indonesia, pulang membawa kabar gembira yang penuh sukacita,” tegasnya.
Rangkaian acara opening ceremony ditandai dengan pemukulan gong oleh Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono didampingi para Uskup, para pejabat pemerintahan dan Ketua Panitia Pelaksana IYD 2023, Romo Albertus Magnus Kristiadji MSC.
Romo Titus Jatra Kelana dari Jakabaring, Palembang