HIDUPKATOLIK.COM – 2Kor.3: 15-4:1,3-6; Mzm.85:9ab-10,11-12, 13-14; Mat.5:20-26
HIDUP transparan berarti menampakkan keaslian hidup, tidak munafik, mudah dimengerti. Hasilnya, relasi dengan Tuhan dan sesama akan lebih lancar, tanpa rahasia, dan tercipta suasana damai.
Itulah peran Roh Allah dalam membuka selubung hati dan sikap manusia. Pewartaan Paulus pun menjadi terang kemuliaan bagi Tuhan, karena motivasi yang lurus, bukan demi kemuliaan diri sendiri. Dalam hal ini Paulus mencontoh Yesus, yang datang menyinarkan kemuliaan Allah Bapa-Nya.
Kejernihan hati dan pikiran membuat kita lebih mudah menyadari kesalahan diri, menguasai emosi, dan rela berdamai dengan sesama dengan rendah hati. Seperti kata Yesus, kita mempunyai kelemahan seperti orang Farisi, maka kita disadarkan untuk tetap memperdalam hidup iman, memurnikan motivasi karya dan menjalin hubungan baik dengan sesama sebagai sesama saudara/i.
Kegelapan ialah ketiadaan terang! Jadi, untuk mengusir kegelapan hati dan budi, kekelaman wajah dan tingkah laku, hiduplah dalam terang Injil. Dengan membiarkan Injil menyinari diri kita, kemuliaan Allah pun terpancar dari pribadi kita.
Pastor Paulus Toni Tantiono, OFMCap Dosen Pendidikan Agama Katolik/Etika Sosial Universitas Widya Dharma Pontianak