HIDUPKATOLIK.COM – Seorang pria Katolik Prancis berusia 24 tahun bernama Henri menjadi viral pada Kamis (8/6) sebagai “pahlawan ransel” setelah dia menghentikan serangan pisau yang berpotensi mematikan di taman bermain di tenggara Prancis dengan mengusir penyerang dengan ransel.
Surat kabar Prancis 20 Menit melaporkan tanggapan heroik Henri terhadap serangan yang mengejutkan itu.
Pelaku, yang hanya diidentifikasi sebagian oleh otoritas Prancis sebagai Abdalmasih H, adalah seorang pengungsi Suriah berusia 31 tahun. Pada 8 Juni dia melancarkan serangan penikaman mendadak terhadap anak-anak dan orang dewasa di taman bermain di kota Annecy.
Dua orang dewasa, pria berusia di atas 70 tahun, dan empat anak, semuanya berusia 3 tahun ke bawah, terluka parah dan kemudian dirawat di rumah sakit akibat serangan tersebut.
Henri, yang tidak memberikan nama belakangnya kepada media, mengatakan kepada wartawan bahwa dia berada di kota Annecy sebagai bagian dari ziarah sembilan bulan untuk mengunjungi katedral Prancis dengan berjalan kaki.
Ketika dia melihat serangan itu, Henri langsung beraksi.
“Saat itulah otak Anda mati dan Anda bertindak seperti binatang, berdasarkan insting,” kata Henri kepada wartawan. “Aku bahkan tidak berpikir panjang.”
Video yang diambil oleh para pengamat selama penyerangan menunjukkan Henri berulang kali mengayunkan ranselnya dan mengejar Abdalmasih, yang membuat penyerang melarikan diri dari tempat kejadian.
“Kamu mencoba bertindak semampumu, dengan apa yang ada padamu,” kata Henri.
Menurut New York Times, Henri mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pegawai kota dengan sekop bergabung dengan usahanya dan membantunya menarik penyerang menjauh dari anak-anak. Abdalmasih kemudian ditangkap oleh otoritas Perancis.
Henri sejak itu dipuji secara luas sebagai pahlawan karena mengabaikan keselamatannya sendiri dalam usahanya untuk menghentikan penyerang. Media Prancis yakin dia kemungkinan besar mencegah cedera atau bahkan kematian lebih banyak anak dan orang dewasa di taman itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang mengunjungi para korban di rumah sakit, menyebut serangan terhadap anak-anak itu sebagai “tindakan paling biadab” dan menyatakan “rasa terima kasih dan kebanggaannya” kepada mereka yang merespons, termasuk Henri.
Sebuah tweet oleh jurnalis Prancis Hugo Clement memuji Henri karena mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi anak-anak, menyimpulkan: “Kamu adalah pahlawan dan seluruh Prancis berkata kepadamu: TERIMA KASIH.”
Henri masih tinggal di taman setelah serangan itu untuk mendoakan para korban, menurut New York Times.
20 Menit melaporkan Henri dengan rendah hati mengatakan bahwa dia “bertindak seperti yang dilakukan orang Prancis mana pun.” **
Peter Pinedo (Catholic News Agency)/Frans de Sales