HIDUPKATOLIK.COM – Tob 12:1.5-15.20; Tob 13:2.6.7.8; Mrk 12:38-44
Dengan menunjukkan kebiasaan ahli-ahli Taurat, Yesus memberikan pengajaran apa yang seharusnya tidak kita lakukan. Dengan kata lain, apa yang nampak tidak selalu mencerminkan apa yang seharusnya dilakukan. Mengetahui dan menghafal doa-doa supaya dilihat orang atau melakukannya karena kebanggaan dan pujian, tidak menjamin pribadi menjadi insan-insan Allah. Yesus tidak menyalahkan kemurahan hati orang-orang kaya, juga orang-orang yang berdoa, namun Ia mau mengajarkan para muridNya akan keutamaan hidup iman, bukan merasa puas dengan apa yang nampak.
Janda miskin memberikan teladan, imannya ditunjukkan dalam tindakan kasih. Ia memberikan persembahan tanpa diketahui orang, bahkan tidak mustahil ia tidak makan agar dapat memberi persembahan kepada Allah. Kasih yang ia tunjukkan murni dan cuma-cuma, melalui penyangkalan diri, meskipun jumlahnya kecil daripada uang persembahan orang-orang kaya, namun Yesus menunjukkan nilai berharga dari sikapnya.
Kurban-kurban kecil yang kita persembahkan terus menerus untuk sesama akan menjadi kebajikan dan kekuatan dalam hidup iman kita. Kebajikan ini menguatkan dan menyiapkan kita untuk memilih kasih yang lebih besar lagi, seperti melepaskan pengampunan bagi orang yang pernah melukai kita. Mari kita membiarkan diri dibimbing oleh Allah dan mohon agar Tuhan mengubah hati kita supaya selaras dengan hati-Nya.
Sr. M. Eusebia, P.Karm Dosen STIKAS St. Yohanes Salib Bandol, Kalimantan Barat