HIDUPKATOLK.COM – Para uskup Meksiko meminta semua rakyat Meksiko untuk bergabung pada hari Minggu ini, 21 Mei, dalam hari doa untuk penguatan demokrasi, yang tanpanya suatu negara dapat jatuh ke dalam “pelanggaran hak asasi manusia” dan “korupsi.”
Dalam video YouTube yang dirilis 18 Mei, Konferensi Waligereja Meksiko mencatat bahwa “demokrasi dan partisipasi warga negara sangat penting untuk berfungsinya masyarakat yang adil, merata, dan berkelanjutan.”
Konferensi tersebut memperingatkan bahwa “kurangnya demokrasi di suatu negara mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, pemusatan kekuasaan, kurangnya perwakilan, stagnasi, dan ketidakstabilan.”
Baru-baru ini, pemerintah Meksiko yang dipimpin oleh Presiden Andrés Manuel López Obrador mencoba melakukan serangkaian reformasi terhadap National Electoral Institute (INE), lembaga otonom yang bertugas menyelenggarakan pemilu di negara tersebut.
Upaya untuk mereformasi INE telah dikritik keras oleh oposisi, yang mengatakan bahwa hal itu akan mengurangi independensi badan pemilihan dan menyerahkannya ke tangan pemerintah yang sedang menjabat.
Para uskup juga mengkritik proyek López Obrador di masa lalu, menggambarkannya sebagai “penghinaan terhadap kehidupan demokratis”.
Dalam pesan videonya, para uskup Meksiko itu menekankan bahwa demokrasi dan partisipasi warga “mempromosikan perlindungan hak, akuntabilitas, stabilitas politik, dan pembangunan ekonomi dan sosial.”
“Dengan berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan, warga dapat berkontribusi untuk membangun Meksiko yang lebih baik untuk semua,” tegas mereka.
Di akhir pesan mereka, para uskup meminta “Tuhan Bapa kami dan Bunda Tersuci kami, Perawan Guadalupe, Ratu Damai, untuk mencerahkan dan mendorong kami untuk terus membangun perdamaian di Meksiko yang sangat kami rindukan.”
Di akhir video, logo Konferensi Pemimpin Tinggi Religius dan Masyarakat Kehidupan Kerasulan Meksiko, Dialog Sosial untuk Perdamaian, Jesuit di Meksiko, dan Konferensi Waligereja Meksiko muncul di layar. **
Anna Paula Morales (Catholic News Agency)/Frans de Sales