HIDUPKATOLIK.COM – Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji pada Kamis, 11 Mei 2023, mengadakan kunjungan kerja di SMP Tarakanita 4, Rawamangun Jakarta Timur. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mengetahui secara langsung praktik model kerja sama baru Pendidikan yang dikembangkan Yayasan Tarakanita dengan Suruga Gakuen Academy Jepang. Dalam konsep kerja sama ini, SMP Tarakanita 4 mnejadi Offshore School dari Himeji International School (HIS), Hyogo, Jepang.
Turut hadir jajaran pengurus Yayasan Tarakanita. Jajaran pengurus dipimpin oleh Sr. Marie Yose, CB, selaku Ketua, beserta Sr. Brigitta, CB sebagai sekretaris eksekutif, Romo Y. Edyanto, MSF sebagai Pastor Kepala Paroki Rawamangun, Aurelius Arya Saputra selaku Ketua Hubungan Internasional Tarakanita. Selain itu, turut hadir Ambrosius Sigit Kristianto dari Divisi Pendidikan, Christina Martini selaku Kepala SMP Tarakanita 4 Jakarta, dan Bernardus Boli sebagai Wakil Kepala sekolah.
Perlu diketahui, model kerja sama yang dibangun SMP Tarakanita 4 Jakarta dengan Himeji International School Japan dimulai pada tahun 2022 yang menghubungkan sistem pendidikan menengah pertama (SMP) di Indonesia dengan pendidikan menengah atas (SMA) di Jepang, yang disebut Offshore School. Kolaborasi baru ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi pemimpin masa depan, melalui kurikulum dalam pembelajaran yang mengutamakan keunggulan akademik, kesiapan mahasiswa untuk berkolaborasi dengan masyarakat dunia, serta memberikan kesadaran terhadap isu-isu global yang dihadapi dunia sebagaimana tertuang dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.
Inovasi pendidikan ini sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa SMP Tarakanita 4 untuk melanjutkan pendidikan SMA di Himeji International School, Hyogo, Jepang, melalui berbagai jalur yaitu beasiswa penuh, beasiswa terbatas, dan jalur pembiayaan mandiri. Setelah menyelesaikan Pendidikan di Himeji International School, para lulusan juga didukung untuk melanjutkan studi di berbagai uniersitas terkemuka di Jepang.
Selain itu, kerja sama ini juga akan memungkinkan terjadinya pertukaran guru antara kedua sekolah, dan kegiatan pendukung lainnya seperti pertukaran pelajar (homestay program), kelas kolaborasi, serta native speaker Bahasa Jepang yang didatangkan dari Himeji International School secara berkala. Kedua institusi juga merencanakan pembangunan laboratorium budaya Jepang disekolah dalam bentuk ruang tatami untuk seremoni minum teh khas Jepang maupun aktivitas pengenalan budaya Jepang.
Dalam kunjungannya, Kanasugi yang didampingi Yuriko Kawakubo selaku Atase Pendidikan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, menyaksikan langsung aktivitas dan berinteraksi dengan peserta didik di berbagai bidang keilmuan. Bidang-bidang tersebut di antaranya Bahasa dan Budaya Jepang, Greenmech dan Robotik, kelas Sains. Duta Besar Jepang dan Atase juga berkesempatan melihat pameran pendidikan karya siswa.
Kanasugi berkesempatan mengadakan pertemuan dengan seluruh peserta didik di auditorum sekolah, menyaksikan berbagai pertunjukan seni budaya dari para siswa. Dalam kesempatan ini, Kanasugi juga meluangkan waktu untuk menyampaikan pesan semangat dan motivasi pada seluruh siswa agar terus bertumbuh dan mempersiapkan diri sebagai pemimpin-pemimpin di masa depan.
Selanjutnya, Kanasugi juga mengikuti sesi pertemuan dengan Yayasan Tarakanita selaku pengelola SMP Tarakanita 4 Jakarta guna membahas perkembangan kerjasama antar institusi, isu-isu dan peluang pendidikan di masa mendatang.
Dalam pertemuan dengan Yayasan Tarakanita, Kanasugi menyampaikan kekagumannya terhadap proses pendidikan di Yayasan Tarakanita. Ia terkesan dengan kemampuan para siswa dalam mengembangkan critical thinking dan daya juang. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan presentasi serta penguasaan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang para siswa.
Kanasugi yakin, kolaborasi antara Yayasan Tarakanita dengan HIS yang menganut sistem pendidikan Jepang berbasis pencapaian akademik, kesehatan dan kemampuan fisik, serta karakter yang didasari kedisiplinan, akan menghasilkan lulusan yang handal.
Secara khusus pula, Kanasugi menyampaikan apresiasinya terhadap Yayasan Tarakanita. Apresiasi itu diungkapkan karena model offshore school antara Tarakanita dengan HIS merupakan model baru pendidikan yang sebelumnya belum pernah ada baik di Indonesia maupun Jepang. Kerja sama yang lazim terjalin sejauh ini baru sebatas antara SMA dengan Perguruan tinggi atau antar perguruan tinggi. Namun, Yayasan Tarakanita dan HIS mampu melakukan inovasi kerjasama dengan mengusung konsep kemitraan offshore school ini.
Sebelum makan siang bersama jajaran pengurus Yayasan Tarakanita dengan beragam menu tradisional khas Indonesia, Kanasugi pun menutup apresiasinya dengan menyatakan akan segera melaporkan kemajuan inovasi ini kepada pemerintah Jepang melalui Kantor Pusat Kementerian Luar Negeri Jepang.