HIDUPKATOLIK.COM – Hari biasa Pekan V Paskah: Kis.15:1-6; Mzm.122:1-2,3-4a,4b-5;Yoh.15:1-8.
GAMBARAN tentang pohon anggur sangat terkenal dalam Alkitab. Israel berulangkali digambarkan sebagai pokok anggur dan kebun anggur Allah (Yes. 5:1-7; Yer. 2:21). Yesus mengidentifikasikan diriNya sebagai “pokok anggur” yang benar, sebagai Israel sejati. Di sini seolah-olah Yesus ingin mengatakan kepada orang-orang Israel bahwa “Kamu berpikir karena kamu pewaris darah Yahudi sehingga secara otomatis kalian adalah ranting-ranting yang benar dari Allah?”.
Sebaliknya, Yesus mengajarkan bahwa Israel seperti yang direncanakan Allah telah gagal, namun itu bukanlah akhir dari rencana Allah bagi dunia dan umat-Nya. Pada Yesus ada segalanya yang diinginkan oleh Allah bagi manusia. Dalam sidang para rasul di Yerusalem, mereka memutuskan bahwa jika ada orang Yunani ingin menjadi pengikut Yesus, mereka tidak perlu disunat menurut tradisi Yahudi, sebab iman itulah yang menyelamatkan bukan tradisi sunat.
Pokok anggur itu memiliki banyak ranting, namun mereka mendapat makanan dari akar yang sama. Setiap cabang perlu dipangkas untuk menghasilkan buah. Pemangkasan bertujuan untuk menghilangkan semua hal yang menghambat pertumbuhan.
Pemangkasan itu tidak bebas dari rasa “sakit”, penderitaan, tantangan, namun proses ini membawa seseorang yang percaya kepada kehidupan yang lebih berarti, di mana Kristus berdiam di dalamnya.
Setiap ranting hanya dapat menghasilkan buah, jika terhubung dengan pokoknya. Gambaran ini jelas, bahwa relasi personal yang dibangun dengan Yesus atas dasar iman, haruslah tetap terpupuk dengan melakukan kehendak-Nya
Sr. Grasiana, PRR Doktor Teologi Biblis dari Pontifi cio Univeritas St. Thomas Aquinas Angelicum, Roma