HIDUPKATOLIK.COM – “KITA harus menerima kenyataan ini dan hidup dalam kenyataan ini, bahwa kita hidup dalam keadaan yang berbeda di Jabodetabek dengan situasi dari mana kita berasal (Minahasa, Sulawesi Utara, Red.). Namun, kita harus menjadi murid dengan benar, percaya akan kebangkitan Kristus. Kita harus ada kasih satu sama lain. Kasih itu hanya ada pada orang yang percaya pada Kristus yang bangkit.”
Ajakan ini disampaikan Mgr. Petrus Turang dalam Misa Paskah Kawanua Katolik (KawKat) di Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu petang, 6/5/2023. Misa ini juga sekaligus perayaan ‘tertunda’ 25 tahun episkopal Mgr. Turang, yang jatuh pada tahun 2022 lalu dan sudah dirayakan secara meriah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perayaan Paskah tadi malam juga menjadi momen pelantikan pengurus baru Kawanuwa Katolik periode lima tahun ke depan. Pengurus Harian dipimpin oleh Stefanus Stefi Rengkuan sebagai Ketua Umum. Pelantikan ditandai dengan pengucapan janji/kesediaan dan penyerahan pataka Kawanuwa Katolik kepada Ketua Umum yang dipercaya memimpin komunitas diaspora ini untuk kedua kalinya. Kawanua Katolik terbentuk tahun 20217.
Sebelum pelantikan pengurus baru, digelar pula syukur perayaan episkopal Mgr. Turang berupa pemotongan tumpeng. Tumpeng yang dibuat dari pelbagai jenis makanan khas Minahasa. Mgr. Turang memberikan makanan ini kepada sejumlah tokoh/perwakilan, termasuk beberapa anggota keluarganya yang hadir.
Saat ramah tamah ditampilkan pula sejumlah tarian khas dari Minahasa. Salah satunya, tari Selendang Biru.
Stevanus Stefi Rengkuan dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Mgr. Turang, dan sejumlah uskup yang berasal dari Minahasa, yang berkarya di luar Minahasa.
Selain Mgr. Turang, terdapat juga Uskup Agung Merauke Mgr. P.C. Mandagi MSC (sebelum ke Merauke, Uskup Amboina-Maluku), dan Mgr. Theodorus Lumanauw (mantan Uskup Agung Makassar).
Kehadiran para uskup ini, menurut Stefi merupakan suatu kebanggaan bagi warga Katolik Minahasa. Bahwa umat Katolik Minahasa telah ikut serta dalam perutusan Gereja di Indonesia.
Sfefi mengungkapkan, dalam setiap perayaan besar Kawanuwa Katolik, selalu ada aksi sosial untuk karya-karya berupa donasi untuk pembangungan gereja, panti asuhan, dan lain-lain. (fhs)