HIDUPKATOLIK.COM – Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo mengungkapkan bahwa saat ini Keuskupan Tanjungkarang telah memiliki uskup baru.
“Ia adalah anugerah dan berharap apa yang Tuhan berikan bagi Gereja partikular ini yang telah menunggu dan mendoakannya dengan iman dan keteguhan,” ujar Mgr. Pioppo dalam sambutannya setelah tahbisan Mgr. Vinsensius Setiawan Triatojo di Gereja Ratu Damai Telukbetung, Lampung, Senin, 1/5/2023.
“Mgr. Avien siap membimbing umat di Keuskupan Tanjungkarang dengan kasih Kristiani yang semakin lebih baik, suci, dan rendah hati,” kata Mgr. Pioppo.
Mgr. Pioppo meminta umat Keuskupan Tanjungkarang untuk menyambut Mgr. Avien sebagai seorang bapak yang mengasihi anak-anaknya yang berjalan bersama mereka sambil ditemani oleh Yesus yang bangkit dan hidup selamanya.
Kehadiran pemimpin baru umat Katolik di Keuskupan Tanjungkarang memang sudah dinanti-nanti setelah uskup sebelumnya, Mgr. Yohanes Harun Yuwono diangkat Paus menjadi Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang tahun 2021.
Tahbisan Episkopal ini dipimpin oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono selaku penahbis utama sedangkan penahbis pendamping Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ (Uskup Emeritus Keuskupan Agung Palembang) dan Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap (Uskup Agung Medan.
Pada hari Minggu malam, 30/4/23, dilaksanakan Vesper Agung dipimpin oleh Mgr. Vitus Rubianto Solichin, SX (Uskup Padang). Pada hari Jumat, 5/5/23 dilaksanakan Misa Pontifikal di Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang Bandar Lampung.
Melalui moto “ In Verbo Tuo Laxabo Rete “ yang berarti “Karena Sabda-Mu, Kutebarkan jala juga, Mgr. Avien mengungkapkan bahwa Keuskupan Tanjungkarang sudah memiliki arah dasar. Visi dan misi sepuluh tahun sudah dimulai pada tahun 2018 dan berakhir 2027. “Tentu saja apa yang sudah diprogramkan Uskup pendahulu saya akan tetap akan dilanjutkan,” ujarnya.
Gerak Cepat
Mgr. Avien berkeinginan untuk menjadikan Geraja Lokal Keuskupan Tanjungkarang sungguh-sungguh menjadi Garam dan Terang dunia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat luas dan menerapkan kesaksian tentang cinta kasih, serta mengedepankan perhatian keberpihakan kepada kaum papa miskin.
Ia mangatakan, ia tidak mau berleha-leha. Ia ingin gerak cepat bekerja keras.
Diungkapkannya, visi ke depan, seperti ditekankan Paus Fransiskus, Gereja bersifat pastoral. Penggembalaan sebagai dasar tugas Gereja menekankan pelayan kasih, melihat segala sesuatu dengan kasih.
Semenara itu, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM (Uskup Bogor/Sekretris Jenderal KWI) dalam khotbahnya mengajak umat untuk merenungkan moto kegembalaan Mgr. Avien.
Diingatkannnya, peran umat sesuai panggilan masing-masing dalam karya pelayanan. “Sabda yang menggerakkan, menggairahkan, dan dijadikan pedoman dalam menggembalakan umat,” ujarnya.
Laporan Andreas Daris Awalistyo dari Telukbetung, Lampung