HIDUPKATOLIK.COM – Pw St. Atanasius, UskPujG (P). Kis.11:19-26; Mzm.87:1-3,4-5,6-7; Yoh.10:22-30
KAUM Yahudi menutup hatinya menanggapi kehadiran Yesus. Kedegilan hati membuat mereka tidak mampu mengenali Yesus sebagai Mesias. Meskipun mereka telah melihat karya yang diperbuat oleh Yesus, mereka belum juga percaya. Mereka pun berteka-teki, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami?” (Yoh 10:24).
Yesus menanggapi secara tegas bahwa Dia telah menyatakan diri-Nya dengan kata dan pekerjaan yang dilakukan-Nya. Atas sikap mereka itu Yesus berkomentar, “Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku dan Aku memberikan hidup kekal kepada mereka……” (Yoh 10:27- 28). Kaum Yahudi tidak menyikapi kata dan perbuatan Yesus sehingga tetap dalam kebingungan.
Yesus itu gembala dan jemaat adalah domba-Nya. Domba yang baik punya kepekaan mendengar dan tajam menyaksikan yang diperbuat gembala. Umat beriman telah mendengar sabda Tuhan dan merayakan perbuatan-perbuatan Yesus dalam liturgi kudus khususnya Sakramen Ekaristi. Tentu kita tidak bertanya lagi siapa Yesus itu. Lewat liturgi kita mengenali Yesus secara jelas dan terang benderang. Yesus itu adalah Tuhan, Gembala rohani kita. Dia memuaskan hati dan jiwa kita dengan Sabda dan santapan lewat Tubuh-Nya yang kita sambut dalam
Komuni Kudus.
Pastor Octavianus Situngkir, OFMCap Komisi Kateketik Keuskupan Agung Medan (KAM)
