HIDUPKATOLIK.COM – Paus Fransiskus melakukan kunjungan pribadi ke Institut Beato László Batthyány-Strattmann, pusat anak-anak tunanetra dan anak-anak cacat di Budapest, dan berterima kasih kepada anak-anak Hungaria atas nyanyian dan kesaksian hidup mereka.
Paus Fransiskus memulai hari kedua Perjalanan Apostoliknya ke Hungaria dengan kunjungan ke Lembaga Sosial Katolik László Batthyány-Strattmann, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, dan Rumah Khusus Anak Tuna Netra.
Bapa Suci disambut di Institut oleh direkturnya, György Inotay, yang menyambut Paus dengan doa Fransiskan untuk perdamaian, yang dibacakan dalam bahasa Latin.
Setelah tur singkat ke fasilitas, Paus Fransiskus menghadiri konser dengan karya-karya terutama oleh komposer Hungaria. Setelah konser, Paus bertemu dengan beberapa anak yang diasuh di panti tersebut.
Merangkul realitas dalam segala bentuknya
Dalam sambutan singkatnya, Paus berterima kasih kepada direktur pusat karena memulai acara dengan doa yang terkait dengan St. Fransiskus, menyebutnya sebagai “program kehidupan”.
Dia mengatakan para wali selalu berusaha merangkul realitas kehidupan di sekitar mereka dan melakukan sesuatu untuk meningkatkan kehidupan orang lain, tanpa berusaha lari dari kenyataan.
“Saat kita berjalan dalam realitas kita sebagaimana adanya, kita perlu berjuang maju persis dalam realitas ini, dan inilah Injil, murni dan sederhana,” kata Paus. “Yesus datang untuk menganggap kenyataan sebagaimana adanya dan meneruskannya.”
Dia menambahkan bahwa akan lebih mudah bagi Yesus untuk berpegang teguh pada ideologi sederhana dan menyatakannya “tanpa mempertimbangkan realitas dengan benar.”
Namun, kata Paus, Yesus memilih jalan realitas, menambahkan bahwa ini harus menjadi tujuan semua orang Kristen.
Paus Fransiskus mengakhiri sambutan singkatnya dengan berterima kasih kepada anak-anak karena telah menyambutnya dengan hangat di rumah mereka.
Karya amal dari Institut Blessed Laszlo
Institut László Batthyány-Strattmann, menyediakan pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar, serta perawatan komprehensif, untuk anak-anak penyandang disabilitas visual dan motorik.
Didirikan pada tahun 1982 oleh Sr Anna Fehér, dengan bantuan Kardinal László Lékai, Institut memberikan harapan dan kesempatan baru bagi anak-anak tunanetra dan anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus, berkat kehadiran profesional kesehatan mental, peralatan pendidikan dan fisioterapi modern, sebuah kolam renang dan gimnasium.
Itu dinamai Beato László Batthyány-Strattmann, seorang bangsawan Hongaria yang dikenal sebagai “dokter orang miskin”. Beato László dibeatifikasi oleh St Yohanes Paulus II pada tahun 2003.
Institut tersebut telah dijalankan sejak 2016 oleh organisasi “Kolping,” juga dikenal sebagai “KOSZISZ,” yang dipimpin oleh Konferensi Waligereja Hungaria. **
Christofel Wells (Vatican News)/Frans de Sales
